Selasa, 05 April 2011

Tanpa sesak yang mematikan

Isi dada bergejolak
bertahan.. masih bertahan..
masih jinak..
liarnya belum kulepaskan..
amukan raga yang berontak..
lompat-lompat hingga pekak..

jika penyalur sudah ada
jangan diamkan gerahnya
tak ada lagi mungkin
geramnya hati..

kelak mengerti..
kelak pahami..

siang yang damai..
matahari terendam di bak mandi
segera pecahkan balon
isinya kan terburai semoga terarah
akan kemana..
pastikan ku tanya..

masih warna yang itu
silaunya dihadapanku
bukan penghalang yang mati
ke'galauan yang belum binasa

datang kemarilah..
bawakan seikat bunga
tanpa busuk yang sakitkan
tanpa sesak yang mematikan

taukah indahnya sakit yang tak kentara
jangan coba timbulkan itu
jika cukupku akan'mu tak membuatku tak bergerak
aku bukan seperti semua
mungkin sedikit beda
harapku tak menyakitkan

datang kemarilah..
dengan bayar rindu yang ku punya
tanpa busuk sakitkan
tanpa sesak yang mematikan


02 April 2011 jam 4:06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar