Selasa, 05 April 2011

pray

God please help me!
 
 
06 April 2011 jam 1:51

Bukan pemuja kebohongan belaka!

Jika memang sudah muak katakan saja...
bukan berpaling muka yang bicara..
aku lelaki..!
bukan pemuja kebohongan belaka...

biar saja binasa..
luka'pun sudah ku terbiasa..

usah berpura-pura dalam kenyata'an yang jelas bercahaya..


05 April 2011 jam 4:32

Siapa yang bilang!?

Dibilang bukan tapi iya...
dibilang iya tapi kalo...
dibilang kalo ya semoga...
dibilang semoga.. apakah mungkin...?
bingung heeh gw..!


03 April 2011 jam 14:49

Hendak melangkah kemana lagi...?

2 jam sudah ku duduk disini..
menatap lalu lalang yang sesak..
pejual pakaian bekas yang hampir menyudahi tugasnya
menhitung laba..
pengamen yang lantang berteriak-teriak di dalam bus kota..
tukang parkir yang berisik dengan pluitnya..
pedagang asongan yang lalu mondar-madir..
supir bajaj yang terlelap..
preman-preman menarik jatahnya pada pedagang..
pasangan laki & perempuan bergandengan tangan..
udara yang sesak akan knalpot hitam..
ibu-ibu tua yang bingung hendak pulang dengan apa..
anak kecil jalanan mengiba pada semua..
pemandangan yang tak ramah menggangu tatapku..

semua ada disini...

aku bigung hendak kemana lagi



02 April 2011 jam 18:58

Waktu yang ada

Masih di riuhnya jakarta
puncak segala ke'Galau'an berjaya..

bersandar di pilar yang tersangkut kabel di atas'nya..
singgah ini sungguh mengupas kenangan silam
ketika uang di kejar makelar..
saat api cinta tersiram mati kehilangan..

tanpa tembakau..
tanpa lalu lalang fikiran..

aku merasa hampa disini..
enggan untuk beranjak..
seperti nyaman di gaduh'nya terminal..
di antara teriakan anak jalanan..
aku jadi ingat masa lalu..

Ooh sang raja segala..
aku coba tenangkan gundah ini..
namun seok'nya makin menjerit di hati..
mungkin aku terlalu berharap..
sehingga tertekan sampai ke langit-langit perasa'an..

masih dipinggir jalan ini..
tatap mata hampir tak arah tentunya..
menggelinjang amarah yang tertahan
aku hampir mati..
oleh sebuah rasa yang tinggi..

wahai waktu..
tolong jawab semua pertanya'an ku ini..!
 
 
02 April 2011 jam 18:43

Tanpa sesak yang mematikan

Isi dada bergejolak
bertahan.. masih bertahan..
masih jinak..
liarnya belum kulepaskan..
amukan raga yang berontak..
lompat-lompat hingga pekak..

jika penyalur sudah ada
jangan diamkan gerahnya
tak ada lagi mungkin
geramnya hati..

kelak mengerti..
kelak pahami..

siang yang damai..
matahari terendam di bak mandi
segera pecahkan balon
isinya kan terburai semoga terarah
akan kemana..
pastikan ku tanya..

masih warna yang itu
silaunya dihadapanku
bukan penghalang yang mati
ke'galauan yang belum binasa

datang kemarilah..
bawakan seikat bunga
tanpa busuk yang sakitkan
tanpa sesak yang mematikan

taukah indahnya sakit yang tak kentara
jangan coba timbulkan itu
jika cukupku akan'mu tak membuatku tak bergerak
aku bukan seperti semua
mungkin sedikit beda
harapku tak menyakitkan

datang kemarilah..
dengan bayar rindu yang ku punya
tanpa busuk sakitkan
tanpa sesak yang mematikan


02 April 2011 jam 4:06

Limpahan benak

Mentari kemarin datang lagi
bukan saja aku yang menanti..
meski ada juga yang memaki..

ketika ketergantungan ini makin menggigit
ketakutan akan kehilangan
juga ingin hampiri raut itu selalu
tanpa kuminta..
dan bukan aku melebihkan..

pelangi tak kan indah jika tak berbayang siluet parasmu
panorama yang mengagumkan
sungguh cipta'an yang cukup buatku

aku tak bisa  berjanji
hanya ingin ikuti alur ini
tanpa harus membabat hutan
bukan pula syair yang kacangan

hati ini belum juga terpuaskan
dalam keranuman kerangkeng perasa'an yang tertahan
semoga ada kabar yang baik untuk beritaku di kemudian hari
darimu yang bukan secuil dari penuhnya hasrat ini
dariku yang belum berani menatap
hanya baru melirik

harap akan semua gambaran yang tertanam di mimpi
ingin akan sesuatu yang masih melayang

tak perlu kau sempurnakan
hanya setitik balasmu tlah bisa membunuh segala ke galau'anku
jika terlalu aku berlebih..
ma'afkan aku..

akan segala kegelisahan ini
cuma kau'lah penawarnya


01 April 2011 jam 7:05

Seperti pasar malam di grebeg kamtib

Banting saja..hancurkan hingga kepingnya tak nampak
kaluti jiwa dalam lilitan sembilu neraka
muntahkan bila organ perut sudah tak menerima
ajakan serta keparau'an yang nista
hingga hingarnya tak lagi tertera dimata

abu rokok rusak tembakau
kertas putih jadi sampah di surga
warnai kidung ini dengan sayatan dawai-dawai yang sakit
tebal sudah dibiarkan cerca

lantas tawa apa yang akan muncul dimuka..?!
meracau tak jelas tertata
mengigau di malam yang tak ada siangnya

sepertinya meranggas sudah diri ini
kering tersedot lemak yang mati
haaah..!
cemas sudah jadi bagianku..
menyatu dalam simphony ke'angkuhan akanmu

Oooh sang adil...
bagaimana kaki ini bisa membaca jika tak bermata..?!

biarkan saja tetap memaki..
biarku pukul hingga ku mati..!


31 Maret 2011 jam 6:42

Aku bertanya pada sang hampa

Sesungguhnya siapa aku ini..!!?


31 Maret 2011 jam 3:28

Kedap suara

Jengah ku makan gamang inipahangnya makin keruhkan penciuman
haruskah mungkin ku telan?!
jika memang harus kumakan...

lingkaran itu  makin jelas melilit
menjepit jantung..
merogoh habis isi paru-paru
dibakar api ke khilafan..
untuk semua...

aku tlah coba gantungkan nyawa ini
di awang-awang penuh belukar..
tapi bukan juga jawaban yang aku dapat..
hanya bau'nya saja yang bisa ku nikmati
tentang cinta,kehidupan & masa depan
jauh makin ku dengarkan..

dengarkan saja...!
gemericik ini yang pernah segar
kian lama menusuki batin di atas kelalaian

derita hari esok yang cerah..
cerita hari ini yang resah..

ku pilin satu-satu dari semua perminta'an
dari jalan yang berbeda..
dari sekian hari yang terlunta..
ungkapan itu masih berupa gunung es
dan belum mencair pula..
sementara teriknya makin dalam
menguliti perasa'an di renta'nya masa

serangkaian amarah..
segerombolan ambisi..
tertahan secuil duri

enyahlah kau wahai durjana ke'galau'an!!
aku tak minta hadirmu menjaring fikiranku
meremas dalam genggaman tangan tak berhati

aku tak ingin bermimpi..
tak pula dambakan maya yang hangus terbakar
bukan diriku yang saat ini
tak bicarapu pasti sudah terdengar..
tak teriakpun pasti sudah menggaung dilembah-lembah

tak muluk yang aku pinta..
aku hanya ingin kembali
menjadi diri ini sendiri


31 Maret 2011 jam 3:25

Hanya ingin tenang

Detak itu seakan terus mengejek'ku
mentertawakan langkah ini direnta'nya waktu tergilas amukan emosi..

terjejali ke'adaan yang se'olah menyalahkan'ku..
makin ku diam.. makin ku ter'injak'an..
berlaripun tak guna..

aku inginkan suatu perubahan..
tak perlu mewah..
sederhana saja.. asalkan cukup..
bisa kembalikan pada hakikat hidup'ku..

seperti gelas yang pecah..
begitulah asa ini terserak'an..
seperti pasir yang tumpah..
memandikanku dalam kemurungan yang pasrah..
dijalan lurus masih tak nampak ujung..

kemudian apa yang bakal ku rasa!?
semua kewajaran..
semua ke'inginan..
semua harapan..
semua kesabaran..
semua ke'indahan..
semua'nya masih hampa
nihil masih dimata..

ya Allah..
tolong ajarkan aku pola hidup yang sederhana..
tanpa kemewahan yang bukan milik'ku..

dan se'iring waktu berjalan..
tolong cepat-cepat kau bangunkan aku..
29 Maret 2011 jam 13:01

Tentang'mu

Dan lagi kembali dijalan inisempat kemarin sepi
ramai kembali sejak pasar ini dibuka lagi
banyak suara..banyak cerita..
jadi makin merasa..jadi makin memaksa..
rasa yang menggila..!

makin riuh ku dengar..
dingin'nya masih mengitari..
mungkin ya cuma itu..!
tapi memang jelas cuma dia yang bisa..
bukan siapa-siapa..
tapi bagaimana bila tanpa'nya?

sejak puluhan jrigen ku tenggak'an..
hingga tetesan yang terlihat ku maki..
dari apa semua yang ada...ya cuma dia..
hingga malamku makin ber'udara mabuk..
bicara sendiri..tertawa sendiri..

adakah yang jatuh cinta..!?

ku lukiskan wajah di tembok-tembok mimpi..
di atas kanvas kerinduan yang ku indahkan..
tuliskan suara diam yang mengutarakan..
menyampaikan lewat udara-udara yang merambat dihembusan hasrat ini..
makin keras hati ini memaksa..
apalagi yang harus di tindaksedangkan langkah mati sudah di depan selangkah..
selalu ku kobarkan rasa ini..
hingga cahaya'mu yang kan menerangi relung hati ini



29 Maret 2011 jam 2:04

Ditikam kerinduan

Rautmu masih berbayang
menghadirkan semilir cerita yang belum terpadamkan..
untuk sebuah nama..
pada secuil harapan tersisa..
masihkah bisa teraihkan..?

masihkah ada kain yang pernah kita rajut bersama meski belum juga terselesaikan..
tersimpan entah dimana laci'nya..

aku masih mengaggumi'mu..
ditiap hela nafas..
di dalam palung hati tertanam..
tanpa lumut..
tanpa karat..

masih sering melintas tipis nada-nada bicaramu dalam notasi indahnya cinta..

aku biarkan langit menelan hariku..
tlah ku pasrahkan angin menyeret paksa cerita akanmu..
tak terkecuali pula matahari yang juga tenggelam bersama kenangan kita..

ku kutip tiap layang kata-katamu..
kusimpan baik-baik warna'nya agar tak pudar..

aku memang bukan pengagum setiamu..
hanya ingin hasrat ini tak mati..
hanya ingin rasa ini beraroma..

sampai kapanpun entah roda apa yang kan membalik'an..

sedangkan jarak kita makin terbelahkan meski tatapan ini masih jelas di lekuk'mu..

apakah aku yang menggila!?
 
 
29 Maret 2011 jam 1:40

Kemelut hati

Dikediaman fikiran masih mengancam
lekuk'nya masih kaku
diriuh'nya gundah aku teriak
tak berharap terdengar
hanya ingin teriak..!
jika ada terbalas..

waktu itu aku berhayal..
sampai sekarang masih terngiang..
mengapa aku bodoh sangat..!?
jerami hangus ku harap jadi pakan ternak
selama masih hidup
aku masih tetap berusaha
menanam benih untuk dituai semua..

ikuti indahnya
selaraskan nada
di kedamaian yang belum tampak juga
hening ini kian menyiksa..
hampir ku terbunuh akan'nya..
pandanganku makin buram
smakin samar..

senjataku tumpul
hanya karna karat yang belum ku lenyapkan..

bangsat!

aku jatuh lagi
 
 
28 Maret 2011 jam 23:47

Berharap ada nasi uduk yang bisa disantap

Mentari yang masih ngantuk..
seperti enggan menyapaku di pagi yang tak lagi buta ini..

baru saja aku terlelap tadi..
menyelami ke~ndahan bawah sadar diri..
mencoba menarik keluar mimpi-mimpi yang tlah aku pilih..

hingga aku terjaga..
di teriak'an mendung yang semilir..
meski belum selesai mimpi ku sudahi..
tapi kurasa cukup untuk sebuah kesegaran..

terima kasih malam...
pagi ku ini masih menyesak'an
 
 
 
28 Maret 2011 jam 8:05

Datangnya tiba-tiba

Entah ketakutan akan apa..?
yang jelas..
tiba-tiba saja ada..

mungkin aku tlah benar-benar bosan..
tlah jengah akan semua..

tak apalah jika memang sudah jatuh tempo'nya..
aku hanya bisa berserah..
 
 
26 Maret 2011 jam 13:07

Karamkan saja

Apakah aku yang tlah matikan sebelanga ke'inginan di jiwa..?
yang belum ku tumpahkan menguap ditelan awan-awan penyesalan..
hanya aku...

teramat pintar jika aku dapat menusukan pedang ini di ke'indahan pelangi..
untaian kata ini sudah tak lagi manjur mengobati diri..
lazuardi imani...

kemana saja aku selama ini..?
bentangkan layar namun masih tertambat...!
beberapa tambang yang rapuh..
jangkar yang berkarat..
langit kelabu..

untuk siapa aku ber'ada..!!?
dengan apa bisa aku berkendara..!!?

jika memang sudah tak bisa lagi untuk berlayar..
ya sudah...
karamkan saja
kupastikan tak kan lagi ada air mata...
 
 
19 Maret 2011 jam 0:57

Ku harap bukan gerhana yang tiba

Pagi yang belum matang..
masih menusuk kulit-kulit ini..
aku dipaksa bertahan
dalam kemelut hangat yang belum terjemputkan.

ingin ku timmpuki rembulan itu
mengejek aku dipergantiannya malam ini
mengumpat dibalik gedung-gedung yang tinggi..
terus saja meledek'ku dan anggap ku banci..
jelas-jelas aku ini laki-laki..!
tampilan ku pun bukan sosok wanita...
bangsat kau jalang..!

waktu yang belum masih mau menerimaku..
tikaman ini makin merobek sangsiku..
seperti apa aku dibawa..
akan kemana bentuknya tercipta..?

mentari masih enggan menyapaku..
mengintip'pun masih difikirkanya dulu..
mungkin dia masih teringat..
akan mimpinya semalam di kejar singa..
sedang aku mengejar siapa..?
racuni sajalah aku..

hangat yang ku pesan pagi ini masih belum dimasak..
menunggu antrian nomer yang ada di tanganku..

anjiiiing..!

rupanya benar-benar aku ini hampir sinting,,,
dengan apa harus ku terapi..
semoga bukan gerhana yang muncul di pagi ini
 
 
 
18 Maret 2011 jam 3:56

Setetes Hasrat Di Tengah Samudra Ke'inginan

Aku bukan pujangga..bukan pula pemuja cinta..
diantara bait-bait yang lantunkan irama kepedihan
berseratkan keindahan yang maya
senandungkan kesemuan jiwa

hanya ingin luapkan rasa
hanya ingin limpahkan kepenatan benak yang lumbungnya tlah retak

sudah sejak lama nafas sajak'ku tlah terserang asma
tersedak dalam di hantam gelombang realita hidup yang sedang berjalan
hampir matikan keinginan untuk menuangkan segala gelisah yang singgah di hayal
aku mencoba memulainya lagi..
meski harus kucari remah-remahnya di kolong-kolong
di sela-sela nurani yang pernah mati suri
dan hingga saat ini dengan se'adanya aku masih terus berusaha
menata kembali... memasukan perbendeharaan kata yang dulu pernah ada di barisannya
yang sempat tersapu... dampak dari ledakan emosi diri..
berangkat dari rasa ingin yang tertahan
rasa ingin menyentuh segala keindahan yang dilahirkan
berhayal terlalu dalam..
hingga aku sendiripun belum tau siapa aku ini...?
mungkin dengan semua catatan usang yang pernah ku tulis..
aku bisa menela'ah..
bahwa hidup memang perlu dibela dan perlu di hadapi

mungkin aku baru hidup kembali setelah lama mati terlindas keras egois diri
kembali pun belum tentu bisa melupakan duri-duri di hati

beratus pena sudah ku habiskan
beribu lembar sudah ternodai
berjuta pula keinginan ku pendam
hingga kadang aku merasa kelakianku tlah terdzolimi
di kebiri kenyata'an..
pahit pun masih sanggup kutelan sendiri

aku yang mungkin orang tua'ku bilang si kepala batu..
(sekeras itukah ke'inginan ini..??!)
jika benar pun tak apa
aku ya aku...

kematangan dalam berfikir akan sesuatu yang akan diraih memang perlu sekali di terapkan
bukan rasa yang sekejap...
bukan pula rasa yang tak terasa
kadang aku tak sadar bahwa waktu yang berjalan
telah banyak memberi kita pelajaran yang jelas-jelas tentang apa saja

aku akan terus menulis
selagi masih di izinkan
meski tak dilirik.. meski banyak yang menghardik..
sampai akhir jiwa ini bersarang di raga
ungkapan rasa yang ada pasti kan ku luapkan lewat tulisan
jika memang dengan cara ini aku bisa muntahkan segala rasa
jika memang langkah ini tertahan pagar yang nyata berdiri



15 Maret 2011 jam 5:26

Lebay banget gw.. hahahahaa

Diantara semak ber'perdu...
terkunci dalam satu waktu yang baru saja ku lewati...

demi se'ongok materi yang tak ada arti bagiku..
tapi tetap ku coba raih demi'mu..

aku tau posisi dimana aku saat ini..
aku pun tau seberapa gejolak ini menggebu padamu..
aku hilang bukan tak bernyawa..
aku pergi tak bosan dihinggapi rasa sedih..

aku hanya ingin kamu...
tak lebih dari kamu..

ma'af jika mentari baru kembali dipaginya yang tlah lewat..
ma'af jika harus pergiku sesaat kemarin..

mungkin selalu anggap kau aku tak berhati..
tapi benak ini tak henti diselimuti bayangmu...
sedetik saja tak lepas...

tak terbesit olehku lupa akan kamu..
tak terhalau meski tersilaukan kilau yang lain..

hati tetap hati...
diri hanya gmana hati..

andai saja bisa kembali ke langkah awal..
aku tetap memilih dirimu..



- 21 januari 1997-

Jika memang harus pergi

Kelabu kembali menyelimuti langitku...
sejak gelap kemarin..
kuharap terang yang kudapat setelah apa yang ku jalani sebulan lalu...

bukan se'umur jagung aku mengenalnya..
bukan selintas dia menolehku..
kamu tlah jadi aliran darahku..
ter'tatah hingga dalam dihati..

ya..
mungkin aku hanya se'ongok sampah yang tak bertuan dimatamu...
mungkin aku terlihat liar dikenalmu..
pertanya'annya adalah..
APAKAH AKU BISA LUPA AKANMU..??!
hanya itu yang ku harap jawaban di dalam diri..

aku kembali dengan niat yang penuh...
hingga rela tersayat meski kau tak tau..
dengan apa ku tutupi rasa rindu..?!
bagaimana asa ini tak terdengar lagi namamu..?!

huuuufft..
semoga ada ujung dari kepiluan ini

hanya rembulan yang dengan setia menemani bintang dimalamnya...
tapi aku mau menjadi mentarimu...
menyinari tak lelah..
meski gerhana kadang terlintas...

mungkin aku bukan apa-apa lagi bagimu..
mungkin sang kumbang tak lagi ditakdirkan menghisap madu...

harapku hanya padamu..



 -15 november 1996-

Variasi malam

Kembali..
ditikam angin malam
memecah kegelapan

debu-debu ini seperti tak asing
melekat ditiap permuka'an luluri kecerahan..

irama lambung ini makin tak bernada
sibuk dengan perihnya
buyarkan konsentrasi seketika
spertinya memang harus di obati
agar ingin ini bisa dilanjutkan..

aku ingin apa
aku juga gak tau..

kan ku temani
hinga renta malam ini
 
 
 
11 Maret 2011 jam 0:51

Seperti

Seperti awan yang meneduhkan...
seperti mentari yang menghangatkan..
seperti bulan yang mengindahkan..
sesperti bintang yang meramaikan..
seperti bumi yang merelakan...
seperti angin yang menyejuk'an..
seperti air yang menhidupkan..
seperti halilintar yang memperingatkan..
seperti gunung yang menantang..
seperti laut yang menenggelamkan..
seperti sungai yang mengarahkan..
seperti pohon rindang yang melindungi...
seperti api yang memabakar hingga tersemangatkan..
seperti berlian yang berkilauan..
seperti racun yang mematikan..
seperti gema yang mengumandangkan..
seperti warna yang mengharmoniskan..
seperti nada yang menghanyutkan..
seperti penawar yang menetralisirkan..
seperti ilmu yang meluaskan..
seperti rantai yang menjagakan..
seperti lagu yang menidurkan..
seperti itulah kira2 dirimu...


10 Maret 2011 jam 19:53

Setan memberkatimu...

Gemerlap di kanan kiri..
huuufft..
aku tlah bosankan hal ini..
jangan bujuk aku dengan racunmu..
aku bukan barang..

letak'an saja apa yang kau punya..
sembunyikan saja yang tak ada..
bicaralah seperti jalan'nya..
jangan langgar trafic light jika cuma bisa puaskan hasrat..

aku sudah lelah..
menerpakan beberapa busuk berkedok ke'indahan..
bukan hanya dikatakan..
ingin ku hanya kau realisasikan harapan yang kau tawarkan..

haaah..!

aku bukan jablay jalanan..!

aku tak semudah itu kawan..!!


06 Maret 2011 jam 0:38

Cerita ini hari

Kucumbui lagi aspal-aspal ini
tekankan suara yang di tepis keheningan..
menggeluti tepian trotoar..
tujukan mata kedepan malam..

untuk satu hal yang menggila..
aku tutupi sementara
gejolaknya yang makin bergemuruh..
hitam malam ditampar kesadaran..

masih tumbuh surut seperti kemarin...
mengepulkan bayangan tanpa wajah..
melukis harapan di atas air..
melantunkan lagu tanpa nada..

sendiri aku hempaskan..
dalam kesendirian yang abadi..
 
 
06 Maret 2011 jam 0:20

Sekarang atau nanti

Masih duduk disini
dengan segudang pertanya'an..

harus kemana aku..?
menunggu waktu digilir angan menembus kebimbangan..
cuma berteman asap..
dan se'plastik mpek2 yang kecutkan lambung..
ya memang hanya itu..

beberapa kusapa
ajak bicara yang aku sendiri kosong..
hingga cahaya itu redup
enggan berpindah duduk
kusamakan sajalah denga mereka..

masih lama juga ya..?
aku coba jejali dengan beberapa intermezo yang gila..
menatap.. mengharap..
mamastikan apa saja yang titik kemungkinannya nihil..
tapi ya tak apalah..
kejenuhan inipun pasti ada untungnya..

mata memang tak bisa ingkar..
terlebih lagi hati yang bicara..
disetiap ke'indahan yang melintas..
setiap kegelapan yang menyekik..
pasti berontak..

masih di temani asap..
tapi isi plastik tlah lenyap..

sepertinya jam dinding itu batre'nya harus diganti..
aku sih masih betah duduk disini..
tapi yang punya bangku
matanya minta di colok..

terima kasih pak atas tumpanganya..


-kemayoran-
4 maret 2011

?!

Siang yang seperti kemarin..
masih berpenghuni..
masih memeras otak..

belum juga surut rupanya..
akan semua ke'inginan..
pada harapan yang memang mau'ku..

seperti hitam yang menodai putih..
seperti jiwa yang berfikir perih..

lalu bagaimana..?
tak bisa sirna..
tetap erat..
 
 
04 Maret 2011 jam 9:59

Belum jadi apa-apa

Bukan barang berharga..
bukan awan penyejuk hawa..
bukan tanah yang kaya..
bukan pohon yang lebat buahnya..
bukan kemilau yang bisa dibanggakan..
bukan lampu bersinar terang..
bukan angin janjikan tahta..
bukan segala yang berlebihan..
bukan kebun yang bertanaman..
bukan raja yang bermahkota...
bukan air yang membasuhkan..

aku masih telanjang..
tapi aku bukan jiwa yang manja..
 
 
03 Maret 2011 jam 11:11

Penghantar lelap

Gelap ini begitu pekatnya
menghampiri tanpa rasa berani..
menakuti tanpa merasa..

bentangkan tikar itu sahabat
kan kita dapat makna yang akan tersirat..
penghantar mimpi sejak kemarin petang..
memaksa meletak'an fikiran-fikiran basi tadi..
juga bukan sementara peningnya..

mari kita selami alam mimpi ini..
sehingga merekah..
sampai pagi nanti yang bukan kita milik kita lagi
 
 
03 Maret 2011 jam 3:43

Inilah kisahku setahun ini.. yang kuceritakan dengan sesingkat-singkatnya

Sekian & terima kasih...
 
 
02 Maret 2011 jam 14:58

Masa lalu memang menyesak'kan

Ada bahagia yang terhenti..
ada kepedihan yang terus saja menghantui..

aku ingin kabulkan ke'inginan diri...
namun masa depan bukan kita yang kendali...

lalu apa...!?

(aku masih berdiri)
 
 
 
01 Maret 2011 jam 13:09

hampir siang

Pagi yang seperti salak..
padahal gw udah nyenyak barusan..

dipaksa mencumbui..
serasa beku..
ingin kembali bermimpi..
tetapi tagihan janji menampar terus otak ini...
 
 
28 Februari 2011 jam 8:16

Mencoba me'merdeka'kan hati

Semalam aku hilang...
di telan rembulan
terselimuti kabut kesunyian..

semalam aku tersesat..
mencari keindahan di tengah
belantara alam ditanah kutukan..

semalam aku terasingkan..
memaksa sahabat untuk lebih memahami aku..

semalam aku terlelap..
terbuai semu menahan luka dikamar penuh busuk luka..

pagi ini aku terbangun..
digugah perih yang masih belum terobati..
 
 
 
27 Februari 2011 jam 8:50

Para kucing yang sedang berenang di air surga

Ya memang berbantah pastinya...
tapi ya entahlah..
semoga tak tenggelam di air limbah..
26 Februari 2011 jam 21:07

Yang ada tlah ditiadakan

Keinginan yang mati rasa...

mati jiwa...
mati kebenaran..
mati kesungguhan..
mati akan mata..
mati hati dialam nyata..

berhati-hatilah..
 
 
26 Februari 2011 jam 21:04

Agungkan pembuat luka

Jadilah hati yang bersih...bukan cemar yang berwarna..
dusta bukan hal yang baru..
bicara lantang baru itu kamu..

dan masih bulat pula tekad itu..j
angan separuh..
jangan sembunyi-sembunyi..
tantang saja jika kebenaran yang ditawarkan itu memang akan di wujudkan...
bualan semu hati yang biru..
takut terhilang menahan batu..
langkahi apa yang sudah jalan'nya..
terima saja akhir yang tak mungkin suka..
silang saling masih di benarkan..
tak berusaha meluruskan..

pasti...
akan lebih dalam dari palung luka yang pernah kau punya..
selamat menikmati



26 Februari 2011 jam 21:00

Aku bukan sesuatu

Tapi aku adalah se'ongok...
yang gila akan sebuah..
sedang mengharapkan sebiji..
menyampaikan lewat secarik..
semoga pecalah dari sebutir..
sehingga mendapatkan se'ekor..
akan impian segala...


hahahahaha...
Gilaaa..!!!


26 Februari 2011 jam 5:45

Lelap ini begitu samar'nya

Duduk sendiri di pinggir kali..aku rasa aku sudah gila..

mulai bicara sendiri
fikirkan yang bukan seharusnya
seperti kristal-kristal yang mengitari..
aku tak diluar dan tidak pula didalamnya..

gradasi yang kasar..
semakin memojokanku ke tepian cahaya yang makin redup..
mengusik mimpi kemarin yang belum juga pagi..

jika memang itu hanya sepucuk harapan semu..
juga aku memahaminya..
inginku bukan yang kau mau..
inginmu makin menggigit nadi ini..
sementara aku terdiam dalam pusaran..
sebuah ke'inginan yang mematikan..

ku rasa aku hanya pemimpi belaka
mendamba indah yang gerhana didalamnya
ini bukan lelucon..
bukan pula gambaran dari sebuah individu yang rajin dengan hayalan'nya..
hanya seorang bocah aneh dengan sekian harapan'nya..
masih juga belum terukir nyata..

pekikan hati ini kian mengaung hingga sudut-sudut ngarai tak bersungai..
merajai fikiran mendendangkan lagu kepedihan..
dengan tarian yang meyedihkan..

aku tak mengundangmu wahai gundah..
bawa serta pergi sekawanan awan resah ini...
meski kan kembali mendung di musim hujan nanti..
semoga keinginan tak hanya terukir di pepohonan mimpi..


campak'kan saja jika memang itu yang kau mau..
jangan hanya kebuta'an bicara yang tak berkata..
tanpa belenggu samar yang berpasak besar..
dengan rantai kenikmatan yang kadang tampak jelas mimpinya..
aku hampir mati karnamu...
sudah gila akanmu...

sepertinya sudah lama
sampai-sampai kelupa'an akan setumpuk
jerami yang tersimpan sejak panen gabah musim kemarin
sebelum petani terbangun..
ketika kokok masih memimpikan pagi yang bagaimana lagi
harus di beri nada dari notasi yang berbeda..
tanpa sumbang saat nanti berkumandang..

bukan kebimbangan yang aku harapkan..
ketika layar ku kembangkan..
akupun tau..
ke arah mana biduk ini harus ku lajukan..
mengikuti riak kepiluan yang siap menghantar
ke samudra penuh harapan
dengan ribuan pulau ber'panorama penuh ke indahan
yang selalu pancarkan kemilauan..

selalu coba ku kembalikan..
selalu saja aku di balikan dengan pertanya'an-pertanya'an
belum juga terjawab..
sudah mati tertabrak..
di gerus penderita'an tanpa pengalihan
yang di sertakan keputus asa'an bartabuh perih buah kerinduan..

jangan menjadi antonimku..
yang hanya membuatku dalam penderita'an yang nampak ujungnya..?
kandaskan kapal berlayar meski belum juga telihat sandaran..
perjelaslah jika memang bukan itu..

cukup ranum sudah ku selami..
hingga jengah pun enggan membusuki..
di antara pepohonan mimpi masih ada yang berbuahkan ambisi..
masih datar seperti kemarin dulu..

dari berkarat hingga berlumut..
dari terbangun hingga bermimpi..
masih kugenggam semua rasa ini..
terjahit rapi dibungkam lara hati..
tak ternilai harga..
tak terbayar emas sedunia..

ku kira lamunanku makin tak ter'arah..
jika memang benar..
tolong bangunkan aku..
dan aku kan mengajak teman
agar aku tak duduk dan bicara sendiri lagi di pinggir kali ini...




Manggarai,23 feb 2011  

Jejali emosi akan kepenatan kapasitas

Apa memang grobakmu masih kuat menampung..
tumpahkan jika hidup sudah tak lagi adil menurutmu..

bebaskan saja..
bukan kotak yang kau mau..
luasmu tak bisa kau sekat..
seperti pejuang yang tegar..
seperti karet yang elastis..

tanpa meragukan tuhan..
terlalu mengganggu fikiran kosong..
habisnya pun tak kentara..
sikap sedia saja..

tradisi..
kontradiksi..
emosi..
apalah namanya..
hanya semu yang membayang..

untuk hari kemarin..
hari ini..
dan masa depan..
 
 
 
23 Februari 2011 jam 10:19

Matikan keinginan basi

Tak bisa menerima..
hanya bisa muntahkan semua..
perihnya melumatkan..
segala hayalan dan kenyata'an...

kumaki semakin malah tak bertepi..
kubunuh langit-langit yang pedih..

dua sudah kuselamkan..
tersiram hangat cair genggamku..
tlah pecahkan jam dinding itu..
namun masih saja melekat manja..
apakah mati...
apakah hilang..
apakah memang..

erangan berkali..
menepis semua butakan apa..
kalungi datangi mimpi..
akan semalam apa yang tlah ku maki..

hingga rasa ini mati..
hingga rasa ini benci..

aku muak...!
aku muak..!

jelas-jelas tak mungkin lagi..
tampik takdir yang sudah terlukiskan..
aku ingin berhenti..
aku ingin berhenti...
aku ingin berhentiiiii...!!!
 
 
 
21 Februari 2011 jam 12:13

Untuk kamu

Matikan aku..
melalui semilir bisikan halus menyerbak ke galau'an..
mata tertusuk belati keindahan..
ditikam rindu berkepanjangan...

decak ini tak berhenti
meski lalu mu tak nampak lagi..

aku yang mabuk oleh alkohol bayang-bayang dirimu..
tersungkur lemah menatap surga di depan mata..

tlah ku kirimkan bidadari-bidadari..
menjaga di tiap indah mu yang acap terusik gundah..
bukan aku yang mau..
tapi kau tlah bertahta..

semerbak alunan warna..
tebar sejuk berdawai cinta..
sekali lagi aku ucapkan..
bukan aku yang minta...
tapi karna kau tlah bertahta..

hijaukanlah mimpi-mimpi'ku..
seperti pupuk suburkan yang semestinya..
eratkan benang-benang bahasa..

semoga tercipta..
semoga adanya..



jakarta,april 1996

Gemuruh

Gemuruh..
kau kah itu..?!

menguliti hati dengan bisa yang masih terasa..

masih saja bara ini terus di tempa..
masih saja ingin ini terus dirasa..
mungkin sampai bentuknya tak abstrak lagi..

bayang semu melambai tak hanya di tiap lelapku..
jangan kau beri harapan yang bukan untuk'ku..
sesak'mu makin menmenuhi paru-paru hati ini..
tanpa se'ikat bunga..
tanpa sebongkah asa..

masih terdengar jelas gemuruh itu..
terngiang mengitari lubang-lubang indera ini..

ber'lalulah..

aku kan mundur beberapa langkah..

jangan menoleh...

luka'ku belum juga kering



jakarta,juli 1997

Ujung yang tak ada

Aku pernah meneteskan air mata
di laut cina..

hari dimana aku kembali menemukannya..
sejak itu pula lah aku akan berhenti menyayangimu


desember, 1996

Ketika siapa

Pagi yang hampir siang
menyeretku dalam lamunan asa yang mungkin hayal..

seakan tersedot energi..
weew.. apa'an siih ini..!?
oksigen yang terhirup beku..
berlumpur batu..
beraspal getah..

dipaksa mengecap dosa..
digamangnya nuansa..
pertama yang gelap..

mungkin hingga tiba di sore..
aku masih tetap saja..


19 Februari 2011 jam 9:28

Basa yang tlah basi

Ma'af jika terdiamku tlah membunuh banyak asa'mu..
ma'af jika harus satu menjadi terbelah...
ma'af jika memang pilu'mu tercipta karena aku ada..
ma'af jika hari'mu kemarin gelap tak berpelita..

ingin ku cukupi sejak lama..
seperti yang kau mau..
ingin ku terbangkan jiwa ini agar tak lagi menjadi hantu dihati mu...

aku sudah cukup kuat menyangga langit-langit yang hampir runtuh sejak lama..

hanya saja aku khawatir akan sesuatu yang di bawah kita..

sesuatu yang tercipta..
sesuatu yang penuh cinta..

saat tiba nanti di ujung pengharapan..
aku ingin sesuatu itu ada padaku...

hanya itu
 
 
17 Februari 2011 jam 15:53

Langit senja di ufuk yang terluka

Kan ku kumpulkan puing sisa-sisa puing sampan ini..
ku rekatkan hingga sempurna lagi..
sertakan keindahan dengan tumpahan warna..
hingga bisa kembali berlayar sedia kala'nya..

dermaga lama yang keropos mungkin tlah waktunya dirubuhkan..
biar di perbaharui..
biar tenangnya tak terusikan..

ku tak larang lagi jika memang ada kapal yang akan bersandar..
tlah ku selami hati ini..
bahwa memang sampan'ku tak layak lagi bertambat dipelabuhanmu..

hingga mentari tersiram..
sampai rembulan karam..

hanya ada satu pemecahan...

izinkan aku pergi
 
 
 
17 Februari 2011 jam 15:17

Semoga tak bencana

Biar saja memuncak..
aku tak bisa menahan lagi..
bisik-bisik hati ini sudahi masa'nya..
menanti ledakan'ya..

harus aku bagaimana?
tinggal diamku mati..

semoga tak khilaf..
semoga tak sesal..

aku sedih jika di akhirmu bencana...
 
 
 
15 Februari 2011 jam 2:03

Up 2 u

Hingga tak lagi mentari bewujud...
sampai bumi ini tak lagi berbentuk..
jika masih tetap sama..
tak ada niat untuk merubah & merubah...

aku tidak ikutan...

arahmu makin berpencar...


15 Februari 2011 jam 0:12

0.facebook.com

Jalur tikus...
saat jalan utama putus..

xixixixii..
 
 
12 Februari 2011 jam 11:51

Sesak akan riuh'mu

Riuhnya lalu lalang makin menjadi..
tak adakah pembatasan..
atau memang ini bagian dari permainan..

penuh..
penat..
sesak..

huuufft..

jakarta yang timpang
 
 
10 Februari 2011 jam 17:58

Eehh... udah pagi lagi.. hehehe

Ternyata aku masih bisa menikmati pagi hari ini..
dengan sisa-sisa reruntuhan asa yang tersisihkan..
semoga dapat mengembalikan untuk apa yang pernah aku punya..

aku kan coba selami lagi hati ini..
untuk sebuah nama..
untuk sebuah rasa..
untuk semua asa
untuk apa ini semua..

aku coba...


10 Februari 2011 jam 7:40

Cintaku tlah mati

Seperti terpatri..

belum juga nama itu hilang dari kisi-kisi hati..
begitu ranum'nya rasa ini termaniskan..
hingga terkurung dalam satu kamar yang tak bepintu dan jendela..

begitu panjang sudah terlewatkan..
begitu banyak sudah yang berguguran..

aku masuki tiap ruang..
aku jamahi ditiap sudutnya..
namun tetap saja diam..
hidupnya tak terasa..

maksud apa dari ini semua..!?

mendiamkanku tanpa basa...
meninggalkanku tanpa seikat bunga..

sadarkanlah aku..
hingga tak lagi terpaku..
hingga tak lagi mati..
sampai jiwa ini kembali..

aku ingin meraba..
aku ingin merasa..
aku inginkan apa..

cintaku tlah mati..
terkubur dipalung hati
 
 
 
09 Februari 2011 jam 15:13

Siang hampir habis

Belum juga langkah ini menapak..
diujung siang yang lelah..

seperti ada penat yang menyumbat benak..
menimpa hati yang makin ber'onak..
jangan lagi yang lama kembali..
untuk kesekian kalinya meronta.. menahan..
mengapa..?!

siapakah yang berdiri di puncak itu..?
berjaya di awang2..
hingga aku sulit meraih harumnya..

ku jeda'kan mata ini dikala lelah..
ku impikan kilau itu sa'at gundah..

apalagi yang di'ingini..?
masih'kah sisa kosong di hati..
usah di'isi jika masih terpungkiri..
jangan di pungkiri jika memang tak lagi..

terbanglah...
terbang...!
melintasi awan-awan kegamangan..
mengikuti desir angin menyejukan..
hingga tiba saat untuk kembali..
saat diri tak merasa sepi..



09 Februari 2011 jam 14:29

Motto di alam bebas

-jangan mengambil sesuatu
kecuali gambar
-jangan membunuh sesuatu
kecuali waktu
-jangan meninggalkan sesuatu
kecuali jejak kaki
-jangan mematahkan sesuatu
kecuali ego'mu
-jangan membakar sesuatu
kecuali SEMANGAT'mu
 
 
09 Februari 2011 jam 10:55

Untuk lu

Tenang saja..
masih bisa di benahi..
dan kita manusia bukan tuhan..

beragam jalan yang ditawarkan..
beragam pula dampak yang kan terbayarkan..

hati nurani berkata apa..
jangan sekali kau ingkari..
mendustai hati sendiri
mencari kesenangan berdalih menutupi kepedihan
dengan kepura-pura'an yang sebentar lagi akan menjatuhkan..

ada dimana kala kita menangis..
ada pula saat kita terpaksa tertawa..
itulah hidup..
jika tak berani ya lanjutlah pergi..

jarak satu jalur pasti ada habisnya..
apa kita akan menunggu habis dan baru akan menyesalinya..?

sekeras batu pun tak bisa menghalang tetesan air untuk mengikisnya..

karakter yang kuatlah yang kan berjaya di dunia sandiwara..
bukan jiwa beragam dalam satu rasa..

kalau jika memang harus mati cepat..
itulah kehendak yang kuasa..
 
 
 
09 Februari 2011 jam 7:38

Masih sisa 2 batang

Harus ku habiskan..
atau satu ku sisakan..

siang belum lagi menjemputku..
namun nyawa tinggal separuh..
bagaimana hendak ku tanyakan...
jika telinga'nya sudah mati tak bergendang..!

masih sisa 2 batang..
jika memang harus ku habiskan..
bagaimana nasib setelah makan siang..?!
atau bisakah lu mengadalkan kau kawan..?

jadi kaki tak betelapak..
jadi kepala tak be'otak..

carikan saja obatnya dibawah pasir di atas bebatuan..
sedikit saja kau oleskan..

masih sisa 2 batang..

mungkin sebaiknya ku simpan..
dan ku bagi 2 bagi yang membutuhkan...
 
 
 
09 Februari 2011 jam 7:22

Tak perlu di'ingat jika memang tak penting dibaca

Tertawalah sebelum kau menangis dan ditangisi....

menangislah sebelum kau ditertawakan dan tergilakan..

fikirkanlah sebelum termusnahkan & terhitamkan..

terbukalah sebelum kematian & kehancuran kau rasakan..

renungilah sebelum petaka menggilas hidup mu dikemudian...
 
 
09 Februari 2011 jam 7:06

Rongga-rongga jiwa kemalasan

Mati...

terkubur..

kemarin..

pagi..
 
 
08 Februari 2011 jam 8:55

Bangkai tikus di atas atap

Mari kita cari..

busuknya kian menyengat..!
menusuk hingga ke otak..!
manimpa kepala di ubun-ubun..!

kemana saja kawan-kawannya..
membiarkan sobat'nya terkapar kaku tak bernyawa..
atau mereka sengaja..?
mengalihkan perhatian sehingga menghasilkan luka..

Hhmmm..

mulai rancu terdengarnya..
tapi tetap saja bau busuk itu ter'endus di hidungku..!
mungkin juga hidung-hidung semua..
kecuali ada yang pura-pura pilek..

umum sekali ya..?

ya sudah...
aku saja yang coba terus mencari..
yang lain boleh pakai masker saja..

hati-hati di jalan
 
 
08 Februari 2011 jam 8:51

Sebelum mandi

Sebenernya males juga bangun jam segini..
mau ngapa2in jadi males..
dibilang kesiangan juga nggak..
dibilang kepagian tapi mata hari dah terik..

mau apa jadinya..?
dan mau jadi apa akhirnya..?

jadi seperti budaya males yang payah...
dari tadi cuman fesbuk-twitter.. itu aja bolak balik terus..

bosen juga ya lama2..

huuufft...

setan atau modernisasi yang harus gw tegor..?!

sial..!
lagi2 gw sakit..!

Aaaaaarrrggghh...

akan kemanakah semua ini..!!?
 
 
08 Februari 2011 jam 8:42

Untuk ibu

Untuk'nya yang masih berjuang hingga saat ini untuk semua impian pada harapan..
untuk kebahagia'an..
untuk sesuatu yang pernah dilahirkannya..
dan hargailah se'bagaimana kalian di manjakanya..
jua tak sedikit kasih yang tercurah untuk kita..

aku memang hanya anakmu...
yang masih tak lebih dari se'ongok limbah yang dibesarkan hingga entah nanti jadi apa...

apakah kaki-kakimu tak merasa lelah..?
akan semua yang ada pada akhirnya kau pula yang kan menanggungnya..
tekanan apa lagi yang akan menghujam'mu di langkah selanjutnya..?!

aku merasa salah...
yang selalu menjadi sedih di secuil bahagiamu yang tersisa..
akan kelamku..
untuk cerahmu..

andai saja bisa bahagia itu ku dapat...
akan ku selipkan disela-sela tiap saku hatimu..
mungkin hanya butuh waktu..
tapi waktu tetap saja angkuh..
tak seperti ketulusanmu..

aku kan ingat semua laranganmu terhadap sikapku...

tak lebih aku meminta...

hanya inginkan ridho'mu dan izinkan aku membahagiakanmu...


06 Februari 2011 jam 12:41

Dalam mimpi ku berhayal

Aku belum mampu membeli'nya..
hanya masih meraba mimpi-mimpi..

gampang sekali kita ber'andai..
semudah mata menatap yang indah-indah..
senikmat lidah mengecap lezatnya suguhan untuk sang raja..

warna...
kemana engkau menghilang..
langkahmu tak terdengar lagi olehku..
bekas jejakmu pun belum lagi ku temukan..
aku rindu kemilaumu..

tanpa kuningmu..
aku buta..
tanpa hijaumu..
aku kering tak bernyawa..
tanpa merahmu..
hati ini tiada gairah..
tanpa birumu..
luas langkahku tak terarah..
tanpa jinggamu..
aku jenuh melalui semua..
tanpa putihmu..
serasa semua lorong sama..
tanpa hitammu..
serasa tak ada lagi yang peduli akanku..

tanpa kesimpulan..!
tanpa tanda tanya..!
tanpa pernyataan...!
tanpa hati rasa..!

aku sudah terkapar...
sekarat di simpang jalan..
menanti hayal menjemput mimpi...
 
 
06 Februari 2011 jam 8:39

Butek

Dari semua yang ada..
apakah ada beberapa yang terlihat..?

kebeningan jiwa diranumnya benak..
kebencian hati dihasrat yang mati..

laungkan saja rasa itu..
pastikan bisa kau dapati..
jika memang harus terpenuhi..

hanya kita yang tau semua rasa yang ada..
cuma kita yang tau rasanya bagaimana rasanya gagal dalam mencoba..
kembalikan saja..
ikhlaskan saja..

tanpa harus mencaci..
tanpa harus menyalahkan diri..
juga tanpa rasa dendam merasuki..

waktu itu kita bagaimana..?
masa datang kita harus gimana..?

gelap..
tak kentara..
 
 
 
05 Februari 2011 jam 11:49

Bukan langkah kita yang mati

Tapi hati kita yang mulai sekarat....
mari kita coba benahi...
 
 
05 Februari 2011 jam 5:02

Berjama'ah lebih baik daripada sendiri.. bener gak..?!

Satu titik pengertian akan membuahkan banyak hasil yang bakal memuaskan semua..
rasakan saja jika kepincangan sudah merasuki jiwa yang mulai keropos akan hasutan atas keinginan yang telah termakan egois diri..

yang ada hanya bisa mencaci..
memaki..
melaknati sesuatu yang menjadi hal yang tak seharusnya di perdebatkan..
bukan pula mengeluhkan sesuatu karna kita belum sampai bisa meraihnya..

kepincangan otak yang sedang dalam kebimbangan itu suatu kewajaran dan bisa dimengerti..
tapi jangan terus jadikan otak ini menjadi sakit..
apalagi hati..

bukan hal yang menguntungkan..
justru akan menjatuhkan diri itu sendiri..

sindiran-sindiran halus..
wajarlah memang.. karna memang sudah haus..
bukan bohong..
semua orangpun pasti punya mimpi..
pasti punya iri..

yang harus dipecahkan adalah..
masalahnya apa..?!
harus bagaimana...
tanpa harus tuding kiri kanan dan lari dengan pengalihan sindiran yang memang tak bisa di pertanggung jawabkan...

contoh prinsip kerja sapulidi...
 
 
05 Februari 2011 jam 4:58

Di kebekuan pagi ini

Pelan-pelan mengiris dinding lambung ini..
hanya tinggal asam memuncaki rongga-rongga hingga ke indera perasa..

mungkin jarak jakarta dengan kutub sekarang berdekatan...?!
menusuk-nusuk kulit ini hampir di setiap dini hari'nya..
dan basahi siangnya hingga jemuranku terlunta..
akhirnyapun kostumku tak ada gantinya..

agak dipaksa terjagaku kali ini...
dipaksa merasakan desah-desah lambungku yang memang telah menuntut hak'nya sedang malam tadi..
aku masih bingung..
apa yang ada tak bisa ku masukan..!?
atau memang masa2 reformasi negri ini terulang lagi..?
gak tau laah...

dalam bengongku sesaat melintas..
terfikir apa saja yang jadi ganjalan dari kemarin hingga malam..

huuufft..

masih seputar itu-itu saja sebenarnya..
tapi aku masih belum cukup kuat untuk bergerak demi realisasikan mimpi-mimpi mereka...

aku dan perut ini sudah terbiasa merasakan lapar yang menyayat...
tapi apakah harus di dramatisir cerita kelaparan itu..!?

coba fikir dalam-dalam...
dan tetap ingatlah bahwa
kita cuma manusia..
 
 
05 Februari 2011 jam 4:38

Aku hampir lelah

Terus aku lelahkan..
agar sudahlah pengharapan..
ku diamkan hasrat ini..
hingga berkabut & berapi..

dimata ini masih dia..
dihati ini cuma dia..
dimana lagi yang bukan dia..?
aku jenuh sebenarnya..
menunggu apa di dalam ruang hampa..

aku ingin segera pergi..
jauhi apa yg menjadi ganjalan diri..
tanpa harus menjauhkan hati..

usang sudah rinduku..
laksana keset yang sudah tak berupa..
karna gejolak sudah tak lagi terbayar..
siapa yang berhutang..?
jawabannya sudah basi..

berapa lama aku menghantar..
selama itu pula salah alamat kirimnya..
sepertinya sulit untuk titik temunya..

kemudian apa..?
kapan lagi..?

aku hampir lelah...
sedang bayangmu masih tetap sebatas mimpi saja...
 
 
 
05 Februari 2011 jam 0:17

Tanpa lama

Wajar saja aku berpaling..
sampai selesai di ujung penantian..

aku tak terbiasa jika harus mendustai hati dan diri sendiri..
apalagi harus berpura-pura agar suka..
tak suka ya tak suka..
jika sukapun pasti tak kupungkiri..

hari tetap berjalan lurus dijalurnya..
waktu berputar menggilas kita yang ada di jalurnya..
cepatlah putuskan..
percuma di tahanpun..

satu persoalan yang pernah hadir..
jangan lagi melahirkan yang lain..

harus di tegaskan..
bukan di permasalahkan..
 
 
29 Januari 2011 jam 14:30

Sorry belom kelar nulisnya

Bukan aku yang menulisnya
tapi hati yang berkata
penyampaian apa yang dirasa
dari hati yang hampir mati..

jangan cepat berbangga
masih ada langit lainnya
 
 
27 Januari 2011 jam 8:49

Untuk semua

Kita

masih

bertuhan...
 
 
27 Januari 2011 jam 8:43

Tetaplah

Semangat..!!!
 
 
27 Januari 2011 jam 8:40

Sampai kapan

Sebenarnya capek kalo kita bicarakan terus soal hidup..

ya beginilah hidup..!?

ada perasaan..
ada ketimpangan..
ada semangat..
ada kesedihan..
ada ada aja..

kita ada karna memang tercipta..
tak mungkin ada kalau tak dicipta..

seperti hal'nya..
jalan kita didepan apa kita tau..?!
juga hal yang terlewatkan,apa akan mengembalikan kita..?!

jangan pernah mengembalikan hal yang lalu hanya untuk kita renungkan dalam kesedihan.. kepedihan..
yang seakan menyalahkan kita pada kodrat yang sudah ada..

masa lalu hanyalah tinggal masa lalu..!
memohonpun kan tetap menjadi masa lalu..!
kecuali berharap cepat mati..

lebih baik kita fikirkan jalan kedepan..
langkah apa yang harus kita rencanakan..
agar tak terulang lagi sisi kiri yang hanya membuat kita merasa bodoh..!
dan kebodohan itu pula yang akan membuat kita tetap tak maju-maju..
setiap hari.. fikiran hanya menyalahkan hal yang belum tentu menguntungkan..

sampai kapan..!!?
 
 
27 Januari 2011 jam 8:20

Well done

When the foot is to start moving ...
I do not know what I would find in front of the future ..
looks just do not ..! let alone be felt ..!?

many possibilities that we will pass in front later ...
and also we will automatically accept it ..
That destiny ..

only a few remaining chunk spirit of all the despair that I have ..
and I have not been able to make it happen ..
do not know when it will be really obvious ...??!

I was tired of all these expectations...!!



27 Januari 2011 jam 6:44

Gak jelas

Untuk sebuah keinginan yang masih merasuk di dalam..

masih banyak bertebaran di tiap ruang fikiran..
aku sambil memilah yang mana dulu akan ku lanjutkan..

entahlah..

aku sedang mumet..

sampai disini dulu..

lain kali mungkin bakal ada lagi
 
 
22 Januari 2011 jam 6:41

Aku bukan dia

Aku bukan selimut hotel..
aku cuma karung basah..
yang mengotori di setiap sisi..
di setiap sudut hati..
tak ada kehangatan..
tak ada keindahan..

mungkin aku hanya bisa sedikit memberi ketentraman..
sedikit sekali..aku belum mampu untuk memberi lebih..
apalagi hal-hal yang ada di atas batas angan-angan..
jadi ya beginilah aku saat ini..
tak bersayap.. hanya berkaki..
tak ber kendara.. hanya tertatih..

suatu masa akan di kenang karena terdapat sebuah
hal yang memang layak di kenang..
jika tidak ada..mungkin hanya akan menjadi sampah di otak..


jangan pernah bermimpi mendapatkan sesuatu yang
bukan sepantasnya kita dapatkan..
logika saja.. se'orang pemimpi tanpa ada pergerakan untuk mewujudkan
atas mimpi tersebut adalah ya pemimpi..
bukan pencipta nyata..

ya.. mungkin keterbatasanku saat ini menjadikan lingkup yang
sempit akan gerak abstrakku untuk lebih berusaha..
kesempatan itu datang berkali-kali..
tapi keberuntunganlah yang jarang mampir di jalan kita...


tetaplah semangat..!



22 Januari 2011 jam 5:41

Menanti ajal...

Kapan datangnya gw juga gak tau...

silahkan tunggu aja..
pasti dateng kok..
 
 
16 Desember 2010 jam 0:44

Berpalinglah dan jangan lagi menoleh

Coba hingga kau bisa..
sampai tak ada lagi rasa yang tersisa..

terima jika memang benar..
jalani jika memang hanya celah itu..
konsistenlah pada tujuan..

tetapku akan mu coba ku sekat..
sadari memang sudah begitu harusnya..

nafas sajak'ku mulai terserang asma..
tersengal tersandung semua di hari kemarin..

anggap aku tak pernah ada..
anggap aku tak lagi ada..
berpalinglah dan jangan lagi menoleh..
tak apa...

jika waktu...
mungkin waktu..
apalah waktu..

cukup aku hitam'mu..
cukup aku buta'mu


14 Desember 2010 jam 4:18

Untuk sebuah rasa yang menjauhi

Hingga saat kita ditinggalkan sebuah rasa..rangkaian makna yang tersirat indah akan dapat terburai..
jika karna sebuah rasa yang hilang kita bisa mati..
serangkaian wajah-wajah sedih berdatangan..
meratapi lewatnya masa kutukan alam..

hanya ada satu warna..
hanya ada sunyi di keramaian..

yaitu do'a...
hanya itu mungkin bisa..
lamunkan sepi dalam kehampa'an..
kilaukan hitam di gemerlapnya..
kelamkan suram karam benak..

api terpadam sebelanga..
ratapi sudah tak mungkin saja..

wanginya busuk bangkai
sibak'an asa yang baru tersusun..
jika saja pantai tak berpasir duri..
mungkin sudah ku lahap semua..

karyakan tangisan merdu tiada isak..
hanguskan buku setebal lemari..

wahai jiwa yang telah tenang..
aku cukup hantar sampai disini..
semoga tenangmu sedalam niat tulus..
bagai ngarai menghatar ke terjunya..
berpalinglah dengan ikhlas..
berjalanlah dengan puas..

api mu jangan kau padam untuknya..

ikhlasku & do'aku menyertai..


14 Desember 2010 jam 4:03

Ketika di warung kopi

Ada yang ngeluh...
ada yang gembira..
ada yang bingung.. (karna cekak dana'nya)
ada yang sedih...
ada yang kenyang..
ada yang ngoceh mulu...
ada juga yang berak..

tapi kok gak ada yang bayarin gw ya..? hehehe.. 
 
 
08 Desember 2010 jam 1:19

Apa'an ya..?

apa'an ya..?

oleh Mencari Ketenangan Jiwa pada 05 Desember 2010 jam 22:16
ada sedikit suka...
tapi sedikit saja & tetap tak bisa kurasa..

di balik selembar kain yg terbentuk..
tapi tak menutupi seluruh..

memang agak aneh bila ku cerna..
tapi ya begitulah jika rasa dipaksa meraba..

cukuplah melintas saja...
bila mampirpun boleh-boleh saja..

bagaimana aku tak tau...
harus apa.. ya ku biarkan saja...
 
 
05 Desember 2010 jam 22:16

Ku injaki tubuh itu

Saat'nya aku kembali..

beranjak sore menghantar sang gelapnya hingga terendam semua...

kunaiki kereta senja yang harusnya tak beranjak melewati transisi hari ke hitam..
tak tersisa..!
sampai sela ronggapun terhipitkan..
jajakan apa saja yang mereka bawa..
injaki denagn telapak-telapak tak bermata hati..

aku sendiri masih ditahta standar..
sampai saat se'seorang merendahkan dirinya dan meminta agar dia tak apa ku injaki..
demi sebuah ke'inginan..
yang menjawab sang malam..

aku sedikit agak terhenyuh..
tapi ya mau apa dikata..!?
sudah perminta'annya..

sepanjang rel hinga tujuan aku merasa bersalah pada hati..
akupun bertanya..
mengapa aku bisa menampik hal-hal yang tak biasa ku lenyapkan...?!

semoga kerendahan hati ini terbaca..
semoga aku selamat sampai di tujuan & tak kurang satu apapun..

amiiiin...
 
 
05 Desember 2010 jam 22:09

Harga mati

Satu lagi...
bila masih ke'angkuhan meraja dan hanya egois yang berlabuh di diri..
itu hanya akan membuat langkah mati...

manja..
atau entah memang sudah terbiasa..
hanya kepribadian yang payah berimbas kekesalan...

huuufft.. masih ya orang seperti itu terbuat..!?
manja sekali..

tapi mungkin memang sudah pilihan..
atau memang watak..!?

hahahahaa..
kasihan sekali anda ini..
 
 
05 Desember 2010 jam 21:55

Hanya ungkapan

Ketika dituntut kenyata'an...
apa kita akan menyikapinya secara dewasa..?
atau egois yang bicara...?

entahlah...

antara keterpaksa'an dan ke'iklasan apa memang harus terbentang jarak..?
akan harapan yang membutakan..
semua ke'inginan yang ber'angan..

ya sudahlah..
baru saja aku ikhlashkan..
tak apalah jika memang harus berlalu..

semoga begitu tak lagi berlaku..
 
 
05 Desember 2010 jam 4:15

Cinta buta

Ada lagi yang bisa saya bantu...?

silahkan ajukan permintaan anda..
lautpun aku terima..

sudahlah..
diam-diam saja..
biar aku yang angkat..
beratnya pun masih kuat ku jinjing..
pun masih rata sebanding..

tidak berat kok..
seperti menggeser bangkai tikus dengan kaki..jadi tenang sajalah..
jari-jari kakiku masih pada tempatnya kok...
tandanya... masih sanggup melangkahi papan-papan berpaku..

bukan masalah buatku..
hanya sedikit pembelajaran
dan sarat akan lumpur..

ya begitu deeh..
pokoknya duduk manis saja di sofamu..
 
 
27 November 2010 jam 4:52

Tentang dia yang pernah mampir dan pergi lagi meski akhirnya datang lagi dan pamit untuk pergi lagi

?

 
 
22 November 2010 jam 3:54

Mumpung masih ada matahari

Langit siang ini sedang memihak kepada ku..
terik... cerah..
tak da kelabu menghalang mentari..

adakah jiwa ini kan seperti cerahnya hari...?
pertanya'an yang bosan..!

kemarin masih kulalui dengan hikmat..
hari ini kehikmatan itu ter'usik..
terganggu.. mengacau pusat fikiran..
labil seperti jalan aspal di atas sawah..

aku tertimpa longsoran yang harusnya tak kena..
hanya sedikit saja tidak habis menimbunku..

suara dawai-dawai tipis makin mengacau..
dengan fals'nya dia lantang berseru..
bagai tatapan tukang penagih kreditan..
yang tunggakannya sudah jatuh di bulan ke 3...
tajam dan tinggi sekali..

masih mentari tak terhalang oleh awan..
sedang asik'nya aku berhayal..
suara keras tiba-tiba saja jelas memekakkan telinga...
"BRO..!! CUCIAN LU GAK LU JEMUR MUMPUNG PANAS..!!!

hahaha... aku lupa..
aku punya kerja'an yang mungkin harus aku kerjakan..
saking asiknya berhayal..


20 November 2010 jam 9:30

Dari sekarang

Bayang itu melintas semalam..
tipis.. tapi jelas..
mencoba merasuki mimpi yan bukan miliknya..
hitamkan warna keindahan maya..
segala angan lalu yang hampir pudar..

kau hampiri aku tanpa seikat bunga..
tanpa sederet kata..
hanya ada tatapan kosongmu pelototi langkah ini..

jika aku bukan yang kau mau..
kenapa masih menguntit..

tlah ku bersihkan hati ini dari lumut-lumutmu..
usah lagi kau beri karat...
silahkan alung kemana saja
tapi jangan aku..
cukup aku lelah..

ceritakan saja pada masa depan bahwa pernah ada aku..
catatanmu kan tersimpan..
tetap ku baca meski tak perlu..
sesak'ku cumbuimu..

saat padi dipanen..
lekaslah lupakan aku..




18 November 2010 jam 10:50

Mencari ketenangan jiwa

Mungkin aku harus mulai menyadarkan diri..
siapa aku..
apakah aku..

jalan sudah terbuka sejak lama..
namun mengapa masih bimbang..
apakah aku masih terbawa egois..?

hhmmm...
sudah tinggal berapa lagi ya..?
mungkin masih cukup tuk jarak pembenahan diri..
mumpung ada dorongan untuk merubah..

sangatlah tenang memang jalur kereta..
bukan pesawat yang tak ber'kompas..
tak ada neko-neko..
tak pernah mencla-mencle..
sepertinya akan tenang..

cerah hati...
aku ingin sekali..
tak ada prasangka..
tak ada macam-macam yang ke kiri..
hanya ada tatapan lurus kedepan..

aku merasa semakin dekat akan pencarianku..
yang banyak orang takutkan..

hehehe...
jujur sekali kata-kata ini..

aku harap tenang ini hingga
di ujung...
sampai ku tak lagi
mencari ketenangan jiwa..
 
 
 
17 November 2010 jam 21:47

Gw ikhlasin aja

Ketika tak bisa lagi di tahan...

ya sudahlah...
 
 
17 November 2010 jam 14:28

Apa"an Siiih...?!

Tau gak lu pada..!?

gw mau maraaaahh..
teriaaaakkk..!!
tampol apa aja yang di depan gw...

hingga lumat segala aral hari ini...

Aaaaaaaaarrrrrgggghhh...!!!


tapi ada rasa sedih juga dikit..
hik.. hik.. hikz..
 
 
17 November 2010 jam 14:26