Selasa, 05 April 2011

Lelap ini begitu samar'nya

Duduk sendiri di pinggir kali..aku rasa aku sudah gila..

mulai bicara sendiri
fikirkan yang bukan seharusnya
seperti kristal-kristal yang mengitari..
aku tak diluar dan tidak pula didalamnya..

gradasi yang kasar..
semakin memojokanku ke tepian cahaya yang makin redup..
mengusik mimpi kemarin yang belum juga pagi..

jika memang itu hanya sepucuk harapan semu..
juga aku memahaminya..
inginku bukan yang kau mau..
inginmu makin menggigit nadi ini..
sementara aku terdiam dalam pusaran..
sebuah ke'inginan yang mematikan..

ku rasa aku hanya pemimpi belaka
mendamba indah yang gerhana didalamnya
ini bukan lelucon..
bukan pula gambaran dari sebuah individu yang rajin dengan hayalan'nya..
hanya seorang bocah aneh dengan sekian harapan'nya..
masih juga belum terukir nyata..

pekikan hati ini kian mengaung hingga sudut-sudut ngarai tak bersungai..
merajai fikiran mendendangkan lagu kepedihan..
dengan tarian yang meyedihkan..

aku tak mengundangmu wahai gundah..
bawa serta pergi sekawanan awan resah ini...
meski kan kembali mendung di musim hujan nanti..
semoga keinginan tak hanya terukir di pepohonan mimpi..


campak'kan saja jika memang itu yang kau mau..
jangan hanya kebuta'an bicara yang tak berkata..
tanpa belenggu samar yang berpasak besar..
dengan rantai kenikmatan yang kadang tampak jelas mimpinya..
aku hampir mati karnamu...
sudah gila akanmu...

sepertinya sudah lama
sampai-sampai kelupa'an akan setumpuk
jerami yang tersimpan sejak panen gabah musim kemarin
sebelum petani terbangun..
ketika kokok masih memimpikan pagi yang bagaimana lagi
harus di beri nada dari notasi yang berbeda..
tanpa sumbang saat nanti berkumandang..

bukan kebimbangan yang aku harapkan..
ketika layar ku kembangkan..
akupun tau..
ke arah mana biduk ini harus ku lajukan..
mengikuti riak kepiluan yang siap menghantar
ke samudra penuh harapan
dengan ribuan pulau ber'panorama penuh ke indahan
yang selalu pancarkan kemilauan..

selalu coba ku kembalikan..
selalu saja aku di balikan dengan pertanya'an-pertanya'an
belum juga terjawab..
sudah mati tertabrak..
di gerus penderita'an tanpa pengalihan
yang di sertakan keputus asa'an bartabuh perih buah kerinduan..

jangan menjadi antonimku..
yang hanya membuatku dalam penderita'an yang nampak ujungnya..?
kandaskan kapal berlayar meski belum juga telihat sandaran..
perjelaslah jika memang bukan itu..

cukup ranum sudah ku selami..
hingga jengah pun enggan membusuki..
di antara pepohonan mimpi masih ada yang berbuahkan ambisi..
masih datar seperti kemarin dulu..

dari berkarat hingga berlumut..
dari terbangun hingga bermimpi..
masih kugenggam semua rasa ini..
terjahit rapi dibungkam lara hati..
tak ternilai harga..
tak terbayar emas sedunia..

ku kira lamunanku makin tak ter'arah..
jika memang benar..
tolong bangunkan aku..
dan aku kan mengajak teman
agar aku tak duduk dan bicara sendiri lagi di pinggir kali ini...




Manggarai,23 feb 2011  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar