Selasa, 05 April 2011

Kedap suara

Jengah ku makan gamang inipahangnya makin keruhkan penciuman
haruskah mungkin ku telan?!
jika memang harus kumakan...

lingkaran itu  makin jelas melilit
menjepit jantung..
merogoh habis isi paru-paru
dibakar api ke khilafan..
untuk semua...

aku tlah coba gantungkan nyawa ini
di awang-awang penuh belukar..
tapi bukan juga jawaban yang aku dapat..
hanya bau'nya saja yang bisa ku nikmati
tentang cinta,kehidupan & masa depan
jauh makin ku dengarkan..

dengarkan saja...!
gemericik ini yang pernah segar
kian lama menusuki batin di atas kelalaian

derita hari esok yang cerah..
cerita hari ini yang resah..

ku pilin satu-satu dari semua perminta'an
dari jalan yang berbeda..
dari sekian hari yang terlunta..
ungkapan itu masih berupa gunung es
dan belum mencair pula..
sementara teriknya makin dalam
menguliti perasa'an di renta'nya masa

serangkaian amarah..
segerombolan ambisi..
tertahan secuil duri

enyahlah kau wahai durjana ke'galau'an!!
aku tak minta hadirmu menjaring fikiranku
meremas dalam genggaman tangan tak berhati

aku tak ingin bermimpi..
tak pula dambakan maya yang hangus terbakar
bukan diriku yang saat ini
tak bicarapu pasti sudah terdengar..
tak teriakpun pasti sudah menggaung dilembah-lembah

tak muluk yang aku pinta..
aku hanya ingin kembali
menjadi diri ini sendiri


31 Maret 2011 jam 3:25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar