baru lagi ku dengar lantang'nya..
polos jiwa'nya meluluhkan aku akan masa
memanggil sebutan yang tak asing buat'ku...
aku hilang kemana selama itu?
tersesat di belantara'kah..?
atau dibutakan gula yang maya...?
kata rindu belum masih terbayar..
hingga kapan lagi aku menahan!?
sesuaikan itu semua..?
banyak lagi pertanyaan bodoh yang sering ku teriak'an...
dia masih mengingat..
dan aku nyaris hapuskan beberapa nama..
tunggu saja..
mungkin hanya masalah detik-detik itu.. aku pasti kan menemui..
aku pasti kan membayar semua apa yang dinginkan'nya...
insya Allah...
08 September 2010 jam 21:15
Jika lidah ini tak mampu meluapkan suara yang ada dalam hati... muntahkanlah segala ungkapan rasa pada kosongnya yang ikhlas kita buat noda di atasnya & Tanpa harus menguras habis cairan lembutnya... yaitu kertas & pena... Untuk Para pembaca mohon ma'af jika ada kekurangan dalam tata bahasa di dalam blog ini,saya hanya ingin luapkan rasa yang belum mampu saya jabarkan pada realita'nya... sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak (Dawen Patikawa)
Senin, 21 Februari 2011
masih merasakan
dengan geram'nya aku menahan
ingin sekali aku berdiam di dekapan merah'nya
bagai jarum-jarum yang menghujam..
makin sakit saja aku semalam..
tak ada yang mengalahkan naturalis'm..
fakta banyak mengakui itu..
dan aku sedang lagi melalui..
harga mati sudah aku harus membayarnya
dan lagi saja menanti kereta penghantar pulang..
semoga menjadi terbiasa lagi
jika aku bertandang kembali
( lido, 8 september 2010 )
08 September 2010 jam 20:59
ingin sekali aku berdiam di dekapan merah'nya
bagai jarum-jarum yang menghujam..
makin sakit saja aku semalam..
tak ada yang mengalahkan naturalis'm..
fakta banyak mengakui itu..
dan aku sedang lagi melalui..
harga mati sudah aku harus membayarnya
dan lagi saja menanti kereta penghantar pulang..
semoga menjadi terbiasa lagi
jika aku bertandang kembali
( lido, 8 september 2010 )
08 September 2010 jam 20:59
lumayan
apalagi yang kan menimpa..?
hantam saja diri ini sampai remuk
biar kepingnya tak bersudut
aku tlah mencair sejak lama
tinggal menunggu awan menghirup uap'ku
tak usah dengan api segunung
cukup dengan lilin saja sudah
atau isyaratpun tak apa
cobalah dengan ke kekenduran menatapnya
jika memang berat yang kau melihatnya
mengapa jalan itu dibuat??
karna memang sesuai kebutuhannya...
kenapa sisa ini terasa berat??
sebab tak ada lagi yang melintasi selain kita...
jangan panik...
jangan membuahkan amarah dari sebuah masalah..
min dikali min.. sama dengan plus..
aku yakin kau tau jawabannya
30 Agustus 2010 jam 20:28
hantam saja diri ini sampai remuk
biar kepingnya tak bersudut
aku tlah mencair sejak lama
tinggal menunggu awan menghirup uap'ku
tak usah dengan api segunung
cukup dengan lilin saja sudah
atau isyaratpun tak apa
cobalah dengan ke kekenduran menatapnya
jika memang berat yang kau melihatnya
mengapa jalan itu dibuat??
karna memang sesuai kebutuhannya...
kenapa sisa ini terasa berat??
sebab tak ada lagi yang melintasi selain kita...
jangan panik...
jangan membuahkan amarah dari sebuah masalah..
min dikali min.. sama dengan plus..
aku yakin kau tau jawabannya
30 Agustus 2010 jam 20:28
cukup aku
tak sesuai jika aku memaksa
jika lembayung mulai mereda
habislah sinar itu sudah...
semua pasti ber'imbas
fakta pasti membalas..
sudah dalam jangan di timbun..
biar air saja yang mengisinya..
celaka jika kita melaknat..
tak berguna kata walau tak menghujat..
kerenta'an ini membuat uzur sebelum dewasa..
yang lain biarlah menggila
seperti awan...
apakah kita tau akan menjatukan dimana??
dimana dia mau
pasti benar disalanah yang membutuhkan..
cukup aku yang tau..
cukup aku yang tau...
29 Agustus 2010 jam 19:17
jika lembayung mulai mereda
habislah sinar itu sudah...
semua pasti ber'imbas
fakta pasti membalas..
sudah dalam jangan di timbun..
biar air saja yang mengisinya..
celaka jika kita melaknat..
tak berguna kata walau tak menghujat..
kerenta'an ini membuat uzur sebelum dewasa..
yang lain biarlah menggila
seperti awan...
apakah kita tau akan menjatukan dimana??
dimana dia mau
pasti benar disalanah yang membutuhkan..
cukup aku yang tau..
cukup aku yang tau...
29 Agustus 2010 jam 19:17
apa?
wajah2 mungil itu harus tetap dihatiku...
meski pastikan berubah..
tak kan menjadikan ukiran nama kalian berpudar..
aku masih mencoba merangkak sendiri
di belukar yang memang kupilih karna ego'nya...
hanya saja jika apalah terserah...
jadikan mereka pribadi yang tegar..
jadikan mereka hati yang lurus..
aku titip bukan melepas
aku tinggal bukan melupakan
walau malam tanpa bulan
kuharap mega tak menghalangi kejoraku..
tanah ini masih ku injak
masih ada segala kemungkinan yang belum ku jumpai
ada dimana hati kita saat itu??
hari masih seprti biasa..
tanpa basa...
tanpa kiasan..
tanpa nyawa..
yang ada hanya...
apa?!?
29 Agustus 2010 jam 18:59
meski pastikan berubah..
tak kan menjadikan ukiran nama kalian berpudar..
aku masih mencoba merangkak sendiri
di belukar yang memang kupilih karna ego'nya...
hanya saja jika apalah terserah...
jadikan mereka pribadi yang tegar..
jadikan mereka hati yang lurus..
aku titip bukan melepas
aku tinggal bukan melupakan
walau malam tanpa bulan
kuharap mega tak menghalangi kejoraku..
tanah ini masih ku injak
masih ada segala kemungkinan yang belum ku jumpai
ada dimana hati kita saat itu??
hari masih seprti biasa..
tanpa basa...
tanpa kiasan..
tanpa nyawa..
yang ada hanya...
apa?!?
29 Agustus 2010 jam 18:59
tanpa harus
mata hati jangan dibuat mati
hanya itu yang bisa membuat kita tetap hidup
keresahan tatkala berjalan diamkan saja
jika hanya akan membunuh kesemangatan
jangan bicarakan soal sulitnya hidup
matipun takkan membela kita menjadi sesuatu
lalui hingga terlupa..
lewati tanpa membuat luka
harus bagaimana kitapun tau..
serahkan saja...
kita tak bisa membelokan tanpa kehendaknya..
bagaikan jalan di atas ranting yang rapuh...
bagaimana agar kita tak terjatuh..?
mari kita fikirkan solusinya..
tanpa harus memusingkan masalahnya..
sebab masalah tak hentinya menghujam...
sampai nyawa ini di tagih oleh sang pencipta..
tugas kita hanya memikirkan pemecahan dari masalah tersebut
bukan membesar-besarkan masalah itu...
14 Agustus 2010 jam 23:42
hanya itu yang bisa membuat kita tetap hidup
keresahan tatkala berjalan diamkan saja
jika hanya akan membunuh kesemangatan
jangan bicarakan soal sulitnya hidup
matipun takkan membela kita menjadi sesuatu
lalui hingga terlupa..
lewati tanpa membuat luka
harus bagaimana kitapun tau..
serahkan saja...
kita tak bisa membelokan tanpa kehendaknya..
bagaikan jalan di atas ranting yang rapuh...
bagaimana agar kita tak terjatuh..?
mari kita fikirkan solusinya..
tanpa harus memusingkan masalahnya..
sebab masalah tak hentinya menghujam...
sampai nyawa ini di tagih oleh sang pencipta..
tugas kita hanya memikirkan pemecahan dari masalah tersebut
bukan membesar-besarkan masalah itu...
14 Agustus 2010 jam 23:42
kiri kanan
hanya aku dan tuhan yang tau
akan semua yang ada pada aku
biar saja abstrak...
agar tak jenuh..
biar saja berliku..
agar berwarna warni..
rutinitas hanya bisa membuat beku otak
dan aku tak suka itu..
kita hidup untuk mati...
jadi jangan sia-siakan kematian itu menjadi sia-sia
mengikuti bukan berarti menuruti..
jalanku mendampingi bukan membuntuti..
jadikan awan tanpa warna kelabu
diantara hari-harimu..
belum tentu ada yang sama dengan jalurku
melangkah bersama bukan beranti gerak jalan
tak apa aku pilih kiri
kau pilih kanan...
kita tlah membuat peta agar tak tersasar
ikuti saja lekuk2nya jalur yang kau pilih
sampai kita ketemu lagi dimana digariskan di gambaran arah kita
aku pilih kiri
kau pilih kanan
pasti kan bertemu lagi
karna kita tlah membuat jalurr dalam peta
12 Agustus 2010 jam 21:18
akan semua yang ada pada aku
biar saja abstrak...
agar tak jenuh..
biar saja berliku..
agar berwarna warni..
rutinitas hanya bisa membuat beku otak
dan aku tak suka itu..
kita hidup untuk mati...
jadi jangan sia-siakan kematian itu menjadi sia-sia
mengikuti bukan berarti menuruti..
jalanku mendampingi bukan membuntuti..
jadikan awan tanpa warna kelabu
diantara hari-harimu..
belum tentu ada yang sama dengan jalurku
melangkah bersama bukan beranti gerak jalan
tak apa aku pilih kiri
kau pilih kanan...
kita tlah membuat peta agar tak tersasar
ikuti saja lekuk2nya jalur yang kau pilih
sampai kita ketemu lagi dimana digariskan di gambaran arah kita
aku pilih kiri
kau pilih kanan
pasti kan bertemu lagi
karna kita tlah membuat jalurr dalam peta
12 Agustus 2010 jam 21:18
blingkak blingkuk
aku tak'an menunduk...
coba saja terus kau hantam
kelenturan menjadikanku nyaman dimanapun bumi yang ku pijak
usah kau cemo'ohi kekuranganku yang bagimu tak sama
usah memberi nasehat sebelum diminta
toh aku berjalan dengan kaki sendiri tak menyewa padamu
alhamdulillah...
jika kau kereta api...
akulah si pesawat terbang..
tak seperti jalan raya yang sarat akan rambu2
dan segala peraturan yang wajib dilanggar
nahkodai saja kapalmu..
jangan sampai karam dan mengajakku..
aku tak bisa menolongmu jika akupun turut tenggelam..
ikuti saja..
sambil kita memilah jalur mana yang kita akan ambil..
yakinkan saja bahwa benar..
satu keyakinan jika di kombinasikan dengan keyakinan lain
pasti akan menciptakan sesuatu yang fenomenal..
coba saja...
dan yakin bisa...
12 Agustus 2010 jam 21:05
coba saja terus kau hantam
kelenturan menjadikanku nyaman dimanapun bumi yang ku pijak
usah kau cemo'ohi kekuranganku yang bagimu tak sama
usah memberi nasehat sebelum diminta
toh aku berjalan dengan kaki sendiri tak menyewa padamu
alhamdulillah...
jika kau kereta api...
akulah si pesawat terbang..
tak seperti jalan raya yang sarat akan rambu2
dan segala peraturan yang wajib dilanggar
nahkodai saja kapalmu..
jangan sampai karam dan mengajakku..
aku tak bisa menolongmu jika akupun turut tenggelam..
ikuti saja..
sambil kita memilah jalur mana yang kita akan ambil..
yakinkan saja bahwa benar..
satu keyakinan jika di kombinasikan dengan keyakinan lain
pasti akan menciptakan sesuatu yang fenomenal..
coba saja...
dan yakin bisa...
12 Agustus 2010 jam 21:05
notice
fakta masih belum terungkap..
tapi wanginya sudah berbau sengir
jaminan pasti segera terkuak
hanya mayat yang bisa dibodohi..
cuma bunga yang kumbang hampiri
pagari saja..
jangan sampai kambing2 itu
memakani rumput taman itu
cukup sawah yang kemarin saja yang diserang hama..
tak cukup dengan pupuk semua bisa subur..
jika ayam2 itu masih mencokeri
dari semua diantara semua
cuma satu mungkin di akhir
pakani ikanmu tanpa harus terhabisi
jangan sampai kail2 pembawa umpan membujuki
jalani saja jika kewajaran masih berlaku
12 Agustus 2010 jam 2:01
tapi wanginya sudah berbau sengir
jaminan pasti segera terkuak
hanya mayat yang bisa dibodohi..
cuma bunga yang kumbang hampiri
pagari saja..
jangan sampai kambing2 itu
memakani rumput taman itu
cukup sawah yang kemarin saja yang diserang hama..
tak cukup dengan pupuk semua bisa subur..
jika ayam2 itu masih mencokeri
dari semua diantara semua
cuma satu mungkin di akhir
pakani ikanmu tanpa harus terhabisi
jangan sampai kail2 pembawa umpan membujuki
jalani saja jika kewajaran masih berlaku
12 Agustus 2010 jam 2:01
arti
aku adalah arti itu
lihat saja setiap geliatku
dimana aku... ya itu semua..
yang bergumul diantara alang2 kering
menempatkan siapa kalau ku mau
dan terdiam sebentar saat dihadang mistery
menggeliat tanpa harus di curigai
wadah itu memang rata..
tekuk sedikit sampai menggenang...
sisasan kucuran setitik saja..
ya.. memang itu maksudnya..
berlari mengitari otak2 yang lemah pola..
dengan gelagat halus nyaris tak terasa
mengelakan kebenaran status baku'nya..
aku disini terdiam
membiarkan benak beraktifitas
hingga tebakan itu tepat terjawab
12 Agustus 2010 jam 1:45
lihat saja setiap geliatku
dimana aku... ya itu semua..
yang bergumul diantara alang2 kering
menempatkan siapa kalau ku mau
dan terdiam sebentar saat dihadang mistery
menggeliat tanpa harus di curigai
wadah itu memang rata..
tekuk sedikit sampai menggenang...
sisasan kucuran setitik saja..
ya.. memang itu maksudnya..
berlari mengitari otak2 yang lemah pola..
dengan gelagat halus nyaris tak terasa
mengelakan kebenaran status baku'nya..
aku disini terdiam
membiarkan benak beraktifitas
hingga tebakan itu tepat terjawab
12 Agustus 2010 jam 1:45
dia2 lagi
kembali..
lagi..
baru saja asa ini sembuh dari korengnya
baru saja benak ini berjalan dengan tenang..
tapi kenapa harus lagi..
kenapa dia2 lagi yang datang?
resah dalam kebinganku...
gundah memenuhi kepenatanku..
09 Agustus 2010 jam 5:28
lagi..
baru saja asa ini sembuh dari korengnya
baru saja benak ini berjalan dengan tenang..
tapi kenapa harus lagi..
kenapa dia2 lagi yang datang?
resah dalam kebinganku...
gundah memenuhi kepenatanku..
09 Agustus 2010 jam 5:28
kasat keset kusut
aku bukan bulat..
hanya saja sedikit oval..
buram bola-bola bergelinding..
kasat keset kusut..
gelembung pecah di tusuki
tumpahi jangan sampai tersisa'...
menggenang hingga meluap luber tumpah...
kawat duri blepotan darah..
yang tidur terlelaplah...
yang lapar matilah saja..
wanti-wanti kalau saja bisa melewati..
hari panas terik rembulan.
ikan mati tanpa air di ladang..
sendal jepit yang ku pinjam hampir putus
tak ada lagi sepatu atau telapak yang meletak..
kostum lusuh masih kusimpan di dalam tanah..
harum bangkai menutupi bunga
warna merah berubah biru..
jalan-jalan saja tapi jangan jauh2...
kehilangan sesuatu apa menyenangkan..
kalo memang tidak bisa lagi ter'elakan...
ya sudahlah...
25 Juli 2010 jam 0:18
hanya saja sedikit oval..
buram bola-bola bergelinding..
kasat keset kusut..
gelembung pecah di tusuki
tumpahi jangan sampai tersisa'...
menggenang hingga meluap luber tumpah...
kawat duri blepotan darah..
yang tidur terlelaplah...
yang lapar matilah saja..
wanti-wanti kalau saja bisa melewati..
hari panas terik rembulan.
ikan mati tanpa air di ladang..
sendal jepit yang ku pinjam hampir putus
tak ada lagi sepatu atau telapak yang meletak..
kostum lusuh masih kusimpan di dalam tanah..
harum bangkai menutupi bunga
warna merah berubah biru..
jalan-jalan saja tapi jangan jauh2...
kehilangan sesuatu apa menyenangkan..
kalo memang tidak bisa lagi ter'elakan...
ya sudahlah...
25 Juli 2010 jam 0:18
tanda
aku dan kenangan itu...
yang selalu ikut2an ingin di ingat..
kenangan mu tak ku sekat...
hanya ingin saat ini tak ku ingat..
aku biarkan melayang-layang
mengitari taman2 hati ini yang juga pernah kau singgahi..
dan pernah juga kau sirami...
tanaman2 yang pernah kau rawat pun masih indah berbunga
tumbuh subur di kelilingi rumput2 yang tertata rapi..
aku rawat meski kau tak pinta...
aku jaga meski tak meninggalkan kata..
itu saja..
harap kau tenang
11 Juli 2010 jam 19:59
yang selalu ikut2an ingin di ingat..
kenangan mu tak ku sekat...
hanya ingin saat ini tak ku ingat..
aku biarkan melayang-layang
mengitari taman2 hati ini yang juga pernah kau singgahi..
dan pernah juga kau sirami...
tanaman2 yang pernah kau rawat pun masih indah berbunga
tumbuh subur di kelilingi rumput2 yang tertata rapi..
aku rawat meski kau tak pinta...
aku jaga meski tak meninggalkan kata..
itu saja..
harap kau tenang
11 Juli 2010 jam 19:59
kisi kisi kehidupan
masih aku disini...
berdiri di atas butiran2 asa..
berharap jadi gumpalan2 bahagia..
jadikan hari2 tak lagi percuma..
endurance hidup ini hingga kapan pun,masih tanda tanya??
tiap hari terpontang pating gelombang kehidupan
jatuh,terbangun,jatuh hingga tersungkur
jangan pernah berharap senang...
jika kita tlah masuk golongan orang yang merugi..
jangan lagi harap kaya..
dari kemiskinan hati yang terpelihara...
dan aku masih saja dsisini..
duduk termangu,,sedangkan yang lain tlah jauh
berlari meninggalkan..
aku pasti dapat mengejarmu.. kuharap ku mampu..
05 Juli 2010 jam 4:11
berdiri di atas butiran2 asa..
berharap jadi gumpalan2 bahagia..
jadikan hari2 tak lagi percuma..
endurance hidup ini hingga kapan pun,masih tanda tanya??
tiap hari terpontang pating gelombang kehidupan
jatuh,terbangun,jatuh hingga tersungkur
jangan pernah berharap senang...
jika kita tlah masuk golongan orang yang merugi..
jangan lagi harap kaya..
dari kemiskinan hati yang terpelihara...
dan aku masih saja dsisini..
duduk termangu,,sedangkan yang lain tlah jauh
berlari meninggalkan..
aku pasti dapat mengejarmu.. kuharap ku mampu..
05 Juli 2010 jam 4:11
bingung!!!
catatan apalagi yang harus aku tulis...
hampir semua telah ku ungkapkan..
05 Juli 2010 jam 3:59
hampir semua telah ku ungkapkan..
05 Juli 2010 jam 3:59
kemaren2 kemana aja..?
hanya tinggal sebatang rokok lagi..
apa memang mesti rotan yang melanjutkan..??
sengal2 saku mulai terngiang
menghantui detik2 surutnya...
satu kran saja tak sudah untuk mencukupi..
masih banyak bekas genangan yang mengering
minta untuk dikucuri..
pergerakan...
aku inginkan pergerakan & perubahan yang lebih baik..
mencukupi semua janji2...
membasahi jiwa2 yang kering..
salah tidak jika menekuni lebih dari satu jalur
demi sebuah perubahan yang berarti??!
kefokusan mungkin akan terbagi...
tapi paling tidak keseimbangan pasti berjalan..
ketika kesulitan menimpa..
mengapa baru kita ingat padanya?!?
03 Juli 2010 jam 17:26
apa memang mesti rotan yang melanjutkan..??
sengal2 saku mulai terngiang
menghantui detik2 surutnya...
satu kran saja tak sudah untuk mencukupi..
masih banyak bekas genangan yang mengering
minta untuk dikucuri..
pergerakan...
aku inginkan pergerakan & perubahan yang lebih baik..
mencukupi semua janji2...
membasahi jiwa2 yang kering..
salah tidak jika menekuni lebih dari satu jalur
demi sebuah perubahan yang berarti??!
kefokusan mungkin akan terbagi...
tapi paling tidak keseimbangan pasti berjalan..
ketika kesulitan menimpa..
mengapa baru kita ingat padanya?!?
03 Juli 2010 jam 17:26
kaum urban
jakarta tak'an pernah berubah..
sama seperti hal'nya bukit2 yang berkabut
disinipun serupa..
tak beda dengan asap2 rokok yang menyejukan..
sumpek hanya kiasan kata saja
agar tak melupakan hati pada kerinduan
kampung halaman...
toh mereka masih tetap bertahan
meski sering memaki...
jakarta memang sudah begini sejak kolonial menggagahi
sebaiknya cepat2 saja kembali
sebelum kemunafikan merambah difikiran...
03 Juli 2010 jam 17:14
sama seperti hal'nya bukit2 yang berkabut
disinipun serupa..
tak beda dengan asap2 rokok yang menyejukan..
sumpek hanya kiasan kata saja
agar tak melupakan hati pada kerinduan
kampung halaman...
toh mereka masih tetap bertahan
meski sering memaki...
jakarta memang sudah begini sejak kolonial menggagahi
sebaiknya cepat2 saja kembali
sebelum kemunafikan merambah difikiran...
03 Juli 2010 jam 17:14
masih tentangnya
jangan lagi kau tawarkan aku mimpi2 yang semu...
jangan pernah lagi...
kenyataan pahit sudah ku terbiasakan melintas..
memang hak mereka melintasiku...
hanya ingin kepastian yang hinggap dan bersarang...
bukan hanya lewat atau singgah..
atau pula mengirimkan karangan bunga yang indah tapi tak beralasan...
aku...
kamu...
dia...
semua menunggu kejelasan pasti...
02 Juli 2010 jam 16:44
jangan pernah lagi...
kenyataan pahit sudah ku terbiasakan melintas..
memang hak mereka melintasiku...
hanya ingin kepastian yang hinggap dan bersarang...
bukan hanya lewat atau singgah..
atau pula mengirimkan karangan bunga yang indah tapi tak beralasan...
aku...
kamu...
dia...
semua menunggu kejelasan pasti...
02 Juli 2010 jam 16:44
end off.......???
hari dulu...
hari kemarin..
hari ini..
hari esok...
hari lusa..
hari2 kedepan...
mana yang berarti??
jelang hari yang menyesak'an
membuat mual perasaan..
aku masih banyak berharap akan semua..
separuh nyawaku memberontak ingin lepas
sebelahnya lagi berusaha berpegangan erat..
aku benci rutinitas yang tak
memberikan satu arti apapun
dan gerombolan suntuk
masih terus saja mnggerogoti semangat ini
virus yang sering datang
dan sulit untuk ku usir...
tampar aku wahai kenyataan..
agar aku lekas sadar
bahwa memang hidup perlu dibela
bila memang perlu..
atau kau tampol saja hingga aku merasa...
rusaki saja diri ini dengan racun2 itu...
jangan lagi ada penawar..
biar saja berhenti..
biar saja tak ada lagi...
02 Juli 2010 jam 16:27
hari kemarin..
hari ini..
hari esok...
hari lusa..
hari2 kedepan...
mana yang berarti??
jelang hari yang menyesak'an
membuat mual perasaan..
aku masih banyak berharap akan semua..
separuh nyawaku memberontak ingin lepas
sebelahnya lagi berusaha berpegangan erat..
aku benci rutinitas yang tak
memberikan satu arti apapun
dan gerombolan suntuk
masih terus saja mnggerogoti semangat ini
virus yang sering datang
dan sulit untuk ku usir...
tampar aku wahai kenyataan..
agar aku lekas sadar
bahwa memang hidup perlu dibela
bila memang perlu..
atau kau tampol saja hingga aku merasa...
rusaki saja diri ini dengan racun2 itu...
jangan lagi ada penawar..
biar saja berhenti..
biar saja tak ada lagi...
02 Juli 2010 jam 16:27
menjelang terang
bola mata mencuat
menahan kantuk yang memang dipaksa
tak tau apa yang ditunggu..?
atau hanya mencari angan2 yang bertaburan
lelah hari kemarin belum juga terbayarkan
sedangkan sekarang sudah besok
mau apalagi juga tak tau
hanya mengisi waktu ditinggal gelap
terdengar lirih dari dalam perut
yang jeroannya mulai menuntut hak'nya
ada apa diluar???
masih terlelap...
masih mendengar...
baru memulai berusaha merapatkan mata
sayup melantun dari surau di kejauhan
mencoba mengingatkan kita pada sang pencipta
tapi memang dasar manusia..
maafkan aku..
akhirnya dapat kupadamkan juga keterbelalakan ini
hingga aku sempat menyelam dikedalaman
di ceritakan tentang yang indah2..
menampilkan bayang2 semu yang menjanjikan
hingga aku terbuai melayang-layang
menabrak... terjatuh...
aku pun segera terjaga..
bangsat!!!
tapi biarlah...
tak ada guna di permasalahkan...
tak terasa gelap perlahan pergi
aku biarkan saja..
karena besok juga pasti seperti ini lagi..
gak tau sampai kapan...?
01 Juli 2010 jam 6:31
menahan kantuk yang memang dipaksa
tak tau apa yang ditunggu..?
atau hanya mencari angan2 yang bertaburan
lelah hari kemarin belum juga terbayarkan
sedangkan sekarang sudah besok
mau apalagi juga tak tau
hanya mengisi waktu ditinggal gelap
terdengar lirih dari dalam perut
yang jeroannya mulai menuntut hak'nya
ada apa diluar???
masih terlelap...
masih mendengar...
baru memulai berusaha merapatkan mata
sayup melantun dari surau di kejauhan
mencoba mengingatkan kita pada sang pencipta
tapi memang dasar manusia..
maafkan aku..
akhirnya dapat kupadamkan juga keterbelalakan ini
hingga aku sempat menyelam dikedalaman
di ceritakan tentang yang indah2..
menampilkan bayang2 semu yang menjanjikan
hingga aku terbuai melayang-layang
menabrak... terjatuh...
aku pun segera terjaga..
bangsat!!!
tapi biarlah...
tak ada guna di permasalahkan...
tak terasa gelap perlahan pergi
aku biarkan saja..
karena besok juga pasti seperti ini lagi..
gak tau sampai kapan...?
01 Juli 2010 jam 6:31
R2
tidurlah...
lelapkan impianmu dalam ke'indahan
yang mungkin saat ini belum bisa kau wujudkan...
bukan saja kau..
aku juga menginginkan..
biarlah mengalir seperti adanya..
hentakan semangatmu demi banyak ke'inginan yang ingin kau gapai...
jalanmu masih panjang sekalijika tuhan mengizinkan..
masih banyak hal yang belum kau kenal..
masih banyak pula yang harus kau telan pahit2 meski terpaksa...
aku kan selalu di belakangmu..
selalu..
tak mungkin menjauhi..
kau tentukan jalan..
aku kan memberi tau arah mana yang bisa dan pantas kau lalui
bersungguhlah dengan cita2
tanpa lupa sandarkan do'a...
yakin pasti bisa kau lalui
sebab tak ada yang tak mungkin di sini...
aku kan slalu membimbingmu...
kan slalu ada di belakangmu..
sampai tak lagi mampu...
30 Juni 2010 jam 4:31
lelapkan impianmu dalam ke'indahan
yang mungkin saat ini belum bisa kau wujudkan...
bukan saja kau..
aku juga menginginkan..
biarlah mengalir seperti adanya..
hentakan semangatmu demi banyak ke'inginan yang ingin kau gapai...
jalanmu masih panjang sekalijika tuhan mengizinkan..
masih banyak hal yang belum kau kenal..
masih banyak pula yang harus kau telan pahit2 meski terpaksa...
aku kan selalu di belakangmu..
selalu..
tak mungkin menjauhi..
kau tentukan jalan..
aku kan memberi tau arah mana yang bisa dan pantas kau lalui
bersungguhlah dengan cita2
tanpa lupa sandarkan do'a...
yakin pasti bisa kau lalui
sebab tak ada yang tak mungkin di sini...
aku kan slalu membimbingmu...
kan slalu ada di belakangmu..
sampai tak lagi mampu...
30 Juni 2010 jam 4:31
masih jauh
jembatan ini terasa panjang sekali
sampai2 aku tak bisa melihat ujungnya dimana...
kapan aku bisa tiba diseberang?
sampaikan berita yang kudapat di sisi lain
meski tak segempar berita yang sedang beredar di media
tapi setidaknya dapat menggugah selera
ria tak seperti yang terharapkan
tapi tak apalah memang begitu adanya
sambil berjalan ku kunyahi tanah2 pijakan ini
dalami apa yang sudah terserap
masih saja ujung itu terlihat jauh
makin menjauhi serasa berlari
di atas langit dibawah air
terbakar api... terlelap senja
teruskan saja hardikanmu menusuk'ku hingga jantung
iris saja sekalian nadi ini...
runyam kau buat makin serabutan
tak ada lagi diri ini berharga
nada yang parau mengibur perih...
hitamkan kelam yang baru saja berlalu...
mari kita taburi dengan bunga2 yang masih kuncup...
masih menyusuri jembatan ini
tak berpapasan dengan ke'indahan...
hanya tambang2 rapuh yang selintas terdengar minta tolong...
langkah...
makin ku cepati...
makin pula aku meratapi
30 Juni 2010 jam 3:31
sampai2 aku tak bisa melihat ujungnya dimana...
kapan aku bisa tiba diseberang?
sampaikan berita yang kudapat di sisi lain
meski tak segempar berita yang sedang beredar di media
tapi setidaknya dapat menggugah selera
ria tak seperti yang terharapkan
tapi tak apalah memang begitu adanya
sambil berjalan ku kunyahi tanah2 pijakan ini
dalami apa yang sudah terserap
masih saja ujung itu terlihat jauh
makin menjauhi serasa berlari
di atas langit dibawah air
terbakar api... terlelap senja
teruskan saja hardikanmu menusuk'ku hingga jantung
iris saja sekalian nadi ini...
runyam kau buat makin serabutan
tak ada lagi diri ini berharga
nada yang parau mengibur perih...
hitamkan kelam yang baru saja berlalu...
mari kita taburi dengan bunga2 yang masih kuncup...
masih menyusuri jembatan ini
tak berpapasan dengan ke'indahan...
hanya tambang2 rapuh yang selintas terdengar minta tolong...
langkah...
makin ku cepati...
makin pula aku meratapi
30 Juni 2010 jam 3:31
return of me
kembali ke rasa yang pernah lalu
aku baru merasa hidup kembali
mencoba lagi merakit remah2 asa yang
pernah kokoh dalam tegapnya...
ketergantungan akan orang2 sekeliling membuatku makin miskin akan ide..
melumatkan segala kepercayaan diri..
baru lagi kurasa...
menyelesaikan tugas2 hidup yang
memang dipaksa oleh kemandirian
kesendirianlah yang tetap menjadi teman sejatiku...
tanpa mengurangi rasa hormat pada yang lainnya...
tangga demi tangga coba ku tela'ah dengan seksama
duri2 dihati ku coba cabuti satu persatu
meminta padanya agar langit hari2ku
tak lagi disarangi awan2 badai
jangan lagi beri aku kematangan...
beri aku sesuatu yang mentah saja...
biar aku coba olah akan menjadi apa nantinya
agar ku tak manja di kelanjutan...
akan ku jalani...
pasti akan ku sikapi..
tak'an bisa aku mengelak
dari apa yang memang sudah seharusnya....
bantu aku dengan do'a saja.....
tak usah dengan kata2 atau perbuatan...
pastinya aku akan lebih mengerti
kemayoran
24 Juni 2010 jam 17:48
aku baru merasa hidup kembali
mencoba lagi merakit remah2 asa yang
pernah kokoh dalam tegapnya...
ketergantungan akan orang2 sekeliling membuatku makin miskin akan ide..
melumatkan segala kepercayaan diri..
baru lagi kurasa...
menyelesaikan tugas2 hidup yang
memang dipaksa oleh kemandirian
kesendirianlah yang tetap menjadi teman sejatiku...
tanpa mengurangi rasa hormat pada yang lainnya...
tangga demi tangga coba ku tela'ah dengan seksama
duri2 dihati ku coba cabuti satu persatu
meminta padanya agar langit hari2ku
tak lagi disarangi awan2 badai
jangan lagi beri aku kematangan...
beri aku sesuatu yang mentah saja...
biar aku coba olah akan menjadi apa nantinya
agar ku tak manja di kelanjutan...
akan ku jalani...
pasti akan ku sikapi..
tak'an bisa aku mengelak
dari apa yang memang sudah seharusnya....
bantu aku dengan do'a saja.....
tak usah dengan kata2 atau perbuatan...
pastinya aku akan lebih mengerti
kemayoran
24 Juni 2010 jam 17:48
Ask
darimana...?
untuk siapa?
bagaimana..?
kemana?
dimana?
kenapa?
apanya?
apa?
23 Juni 2010 jam 4:13
untuk siapa?
bagaimana..?
kemana?
dimana?
kenapa?
apanya?
apa?
23 Juni 2010 jam 4:13
Biru
masih aku disini
menapaki hari dengan segala ke'indahan
yang diberikan sang pencipta..
masih aku terpaku
pada satu ke'agungan yang sulit aku cerna untuk meniadakan...
hanya keypad ini yang masih setia menanggapi setiap curahanku...
jika memang kerapuhan jiwa ini masih saja
menangisi kegelisahan hati..
ya sudahlah... aku mengerti..
bersabarlah akan hal yang berlalu meski tersakiti...
lewati hari yang penuh tanda tanya
telusuri kedalaman hati yang gundah...
aku ada untuk siapa?
aku berjalan untuk apa?
aku masih berharap ada keranuman pada segala kementahan ini..
aku masih menginginkan kebenaran yang berlaku terlaksanakan..
hingga mentari tak lagi dapat ku nikmati
22 Juni 2010 jam 11:23
menapaki hari dengan segala ke'indahan
yang diberikan sang pencipta..
masih aku terpaku
pada satu ke'agungan yang sulit aku cerna untuk meniadakan...
hanya keypad ini yang masih setia menanggapi setiap curahanku...
jika memang kerapuhan jiwa ini masih saja
menangisi kegelisahan hati..
ya sudahlah... aku mengerti..
bersabarlah akan hal yang berlalu meski tersakiti...
lewati hari yang penuh tanda tanya
telusuri kedalaman hati yang gundah...
aku ada untuk siapa?
aku berjalan untuk apa?
aku masih berharap ada keranuman pada segala kementahan ini..
aku masih menginginkan kebenaran yang berlaku terlaksanakan..
hingga mentari tak lagi dapat ku nikmati
22 Juni 2010 jam 11:23
inginkan
jalan ini sudah tak lagi nyaman
berliku makin menukik
potongan kompas kian menyesatkan semakin cepat
tererosok dikedalaman yang entah...
tuhan... tolong beri aku tanda yang sesuatu yang
dapat menyemangati perjalan ini
hari-hari masih saja ber'atap awan mendung
masih saja terlilit belukar
aku ingin kau tampakan keyataan yang nampak
bukan kesemuan yang masih bayang2
bukan pula fikiran hampa yang mengisi tempat kosong
adakah lagi kesenyapan yang mendekap erat keresahan selama ini?
atau mungkin ku berserah pada waktu
jangan lagi yang tlah lewat
tak ingin lagi mengusik segala ke'fokusan
adakah signifikan di hari esok?
aku masih berharap sampai tercapai...
Amiiiinn....
20'06'10 at train to home,from sby
20 Juni 2010 jam 20:03
berliku makin menukik
potongan kompas kian menyesatkan semakin cepat
tererosok dikedalaman yang entah...
tuhan... tolong beri aku tanda yang sesuatu yang
dapat menyemangati perjalan ini
hari-hari masih saja ber'atap awan mendung
masih saja terlilit belukar
aku ingin kau tampakan keyataan yang nampak
bukan kesemuan yang masih bayang2
bukan pula fikiran hampa yang mengisi tempat kosong
adakah lagi kesenyapan yang mendekap erat keresahan selama ini?
atau mungkin ku berserah pada waktu
jangan lagi yang tlah lewat
tak ingin lagi mengusik segala ke'fokusan
adakah signifikan di hari esok?
aku masih berharap sampai tercapai...
Amiiiinn....
20'06'10 at train to home,from sby
20 Juni 2010 jam 20:03
finish
hari ini kubuka lembaran baru lagi
setelah sekian lama tak hentinya menuliskan apa saja yang dilangkahi
mungkin saja dengan begini lebih nyaman di antara kita menjejaki hari
lebih leluasa lagi menuliskan hal2 dan tak penghapus...
tak perlu lagi membenahi dahulu apa2 yang akan dilontarkan...
kurangi saja memory akan semua
sedikit tiap hari tak lama pun
akan hilang
aku titip hak'ku yang kau bawa
tanamkan pada mereka jiwa2 besar dan tidak menyesatkan
jarkan tentang indahnya dunia tanpa kedusta'an
ajarkan kerendahan hati yang bisa tenangkan jiwa
jangan di racuni dengan hal yang bisa menyesatkan
tatap indah kedepan...
yakinkan semua nyaman dilalui
buku lama itu kau bawa saja
mungkin dapat sedikit membenahi jejak2mu yang lalu...
jangan lupa sesekali kau baca kembali tiap2 halamannya...
membuka jalur baru memang tak semudah itu,
tapi lebih baik daripada menyusuri jalur lama yang sering menyesatkan...
19'06'2010 surabaya
19 Juni 2010 jam 10:37
setelah sekian lama tak hentinya menuliskan apa saja yang dilangkahi
mungkin saja dengan begini lebih nyaman di antara kita menjejaki hari
lebih leluasa lagi menuliskan hal2 dan tak penghapus...
tak perlu lagi membenahi dahulu apa2 yang akan dilontarkan...
kurangi saja memory akan semua
sedikit tiap hari tak lama pun
akan hilang
aku titip hak'ku yang kau bawa
tanamkan pada mereka jiwa2 besar dan tidak menyesatkan
jarkan tentang indahnya dunia tanpa kedusta'an
ajarkan kerendahan hati yang bisa tenangkan jiwa
jangan di racuni dengan hal yang bisa menyesatkan
tatap indah kedepan...
yakinkan semua nyaman dilalui
buku lama itu kau bawa saja
mungkin dapat sedikit membenahi jejak2mu yang lalu...
jangan lupa sesekali kau baca kembali tiap2 halamannya...
membuka jalur baru memang tak semudah itu,
tapi lebih baik daripada menyusuri jalur lama yang sering menyesatkan...
19'06'2010 surabaya
19 Juni 2010 jam 10:37
selamat menikmati
pagi hari yang menyengat,
rongga2 saluran pernafasan makin berkerak..
tentang apa saja yang lewat tlah ku indahkan,
tentang semua yang bisa meretak'an kepala,
belanga hati ini tlah tumpahkan semua tentangmu..
tak terhitung lagi jumlahnya..
aku pergi bukan tak mau membenahi lagi
tapi memang sudah tak bisa dibenahi lagi..
ma'af jika aku menjauh..
karna memang itu yang kau harap..
kita coba cari jalan tenang masing2..
tenangmu tak berlaku lagi olehku..
biar saja mengalir dengan wajarnya
terima kasih atas semua...
19 Juni 2010 jam 10:15
rongga2 saluran pernafasan makin berkerak..
tentang apa saja yang lewat tlah ku indahkan,
tentang semua yang bisa meretak'an kepala,
belanga hati ini tlah tumpahkan semua tentangmu..
tak terhitung lagi jumlahnya..
aku pergi bukan tak mau membenahi lagi
tapi memang sudah tak bisa dibenahi lagi..
ma'af jika aku menjauh..
karna memang itu yang kau harap..
kita coba cari jalan tenang masing2..
tenangmu tak berlaku lagi olehku..
biar saja mengalir dengan wajarnya
terima kasih atas semua...
19 Juni 2010 jam 10:15
cukupi sudah
masih saja mengikuti
aku sudah tak berfikir lagi tentang kau...
raga ini masih terselimuti kabut2 kebencian,
aku tak punya cinta...
jika kau menginginkan
cobalah dengannya..
berbagilah dusta kepada yang lain...
memang itulah yang kau inginkan..
jejak2 kaki telah kuhapus dari rindumu
hilangkan nuansa indah yang pernah melumuti hati ini..
coretan2 lamapun tlah ku hapus demi keinginanmu..
mungkin tak sekali dua kali aku coba untuk benahkan..
keporak porandaan yang sedang terjadi lalu2..
dan bukan sebentar waktu yang sudah terpakai untuk membenahi itu..
cukuplah sudah...
silahkan berbagi kebohongan yang rajin kau tanamkan..
aku tak menangisi..
aku tak menyesali...
yang lalu biar lalu..
jangan lagi ada aku di dalammu...
jangan pernah lagi menulis tentang aku di perjalan hidupmu kedepan...
cukupi saja sudah
19 Juni 2010 jam 3:19
aku sudah tak berfikir lagi tentang kau...
raga ini masih terselimuti kabut2 kebencian,
aku tak punya cinta...
jika kau menginginkan
cobalah dengannya..
berbagilah dusta kepada yang lain...
memang itulah yang kau inginkan..
jejak2 kaki telah kuhapus dari rindumu
hilangkan nuansa indah yang pernah melumuti hati ini..
coretan2 lamapun tlah ku hapus demi keinginanmu..
mungkin tak sekali dua kali aku coba untuk benahkan..
keporak porandaan yang sedang terjadi lalu2..
dan bukan sebentar waktu yang sudah terpakai untuk membenahi itu..
cukuplah sudah...
silahkan berbagi kebohongan yang rajin kau tanamkan..
aku tak menangisi..
aku tak menyesali...
yang lalu biar lalu..
jangan lagi ada aku di dalammu...
jangan pernah lagi menulis tentang aku di perjalan hidupmu kedepan...
cukupi saja sudah
19 Juni 2010 jam 3:19
Tak akan
tak ada bosan2nya terus menghujam...
kalau kau ingin pergi,ya sudah...
benak ini makin rengat!!!
pilihanmu dia ya sudah...
percuma di pertahankan jika hatimu mengalih...
dusta tak kan membangun sesuatu menjadi megah
awal tak indah tak usah di akhiri dengan kelam pula
aku diam bukan sengaja
aku tak berlari dari kenyataan
aku hanya ingin ketenangan hati bagi semua
biarlah hitamku tak jadi tirai di jendelamu
selama itu nyaman buatmu...
dusta tak kan membangun sesuatu menjadi indah
16 Juni 2010 jam 21:22
kalau kau ingin pergi,ya sudah...
benak ini makin rengat!!!
pilihanmu dia ya sudah...
percuma di pertahankan jika hatimu mengalih...
dusta tak kan membangun sesuatu menjadi megah
awal tak indah tak usah di akhiri dengan kelam pula
aku diam bukan sengaja
aku tak berlari dari kenyataan
aku hanya ingin ketenangan hati bagi semua
biarlah hitamku tak jadi tirai di jendelamu
selama itu nyaman buatmu...
dusta tak kan membangun sesuatu menjadi indah
16 Juni 2010 jam 21:22
Jika
pintaku hanya....
tetapkanlah senyum itu yang terdepan di mataku
Amiiinn...
08 Juni 2010 jam 20:44
tetapkanlah senyum itu yang terdepan di mataku
Amiiinn...
08 Juni 2010 jam 20:44
Luka
tak ada lagi kata-kata
yang dapat ku cerna
tiap langkah makin tak ber'arah
tatapan hampa menggila
Cahaya...
kemana dikau meninggalkan???
meyisakan puing-puing ke'indahan yang pernah megah
meluluh lantahkan bahasa-bahasa jiwa yang nyata
menyurutkan kedamaian yang pernah menggenang
coba tuk ketepian...
tapi ombak ini kian menyapuku ke laut lepas...
menenggelamkan segala ke'inginan - ke'inginan bersemi
aku diantara jamur - jamur kecil tajam
menyibak'an kenangan - kenangan pahit sulit terlupakan
selamanya saja kau tikam aku hingga tak bersisa asa..?
puaskanmu akan target yang kau tebak
bagai sembilu kau menggerogoti
cercah yang ku tuai tak sepadan dengan suram yang kudapat
hampir padamkan semangat tuk berjuang
dengan apa kan ku bakar semua belukar?
semoga nurani dapat mengerti...
02 Juni 2010 jam 8:06
yang dapat ku cerna
tiap langkah makin tak ber'arah
tatapan hampa menggila
Cahaya...
kemana dikau meninggalkan???
meyisakan puing-puing ke'indahan yang pernah megah
meluluh lantahkan bahasa-bahasa jiwa yang nyata
menyurutkan kedamaian yang pernah menggenang
coba tuk ketepian...
tapi ombak ini kian menyapuku ke laut lepas...
menenggelamkan segala ke'inginan - ke'inginan bersemi
aku diantara jamur - jamur kecil tajam
menyibak'an kenangan - kenangan pahit sulit terlupakan
selamanya saja kau tikam aku hingga tak bersisa asa..?
puaskanmu akan target yang kau tebak
bagai sembilu kau menggerogoti
cercah yang ku tuai tak sepadan dengan suram yang kudapat
hampir padamkan semangat tuk berjuang
dengan apa kan ku bakar semua belukar?
semoga nurani dapat mengerti...
02 Juni 2010 jam 8:06
Siapa aku ini???
kesendirian adalah teman sejatiku saat ini
hati tak lagi sama bernyanyi
kata tak lagi seiring puisi
melangkahi hari dengan kesenyapan fikiran
tikaman belati tak cukup tajam membunuh semua rasa
mati saja mungkin tak sudahi penat kusutnya jiwa
aku ingin coba tenangkan fikiran
masih ku cari dia ada dimana...?
masih kuat ku pendam semua rasa...
masih ku terkapar di persimpangan jalan
hanya peta buta yang ku punya
masih ku pelajari kitab gundul ini
sambil mencari arti dari kata-kata hati
tamasya ke awang-awang belum sudah mengubur semua
ku telusuri jalan yang belum tau ujung rupanya bagaimana?
ukiran jaman makin tak jelas
ke'angkuhannya makin menjadi
mengabaikan aku yang terluka mengais sisa-sisa asa yang ada
berharap kemudian hari yang ada hanya ceria
luapan sejuta amarah tertahan sesuatu yang abstrak tampilannya
menggambarkan ke'indahan yang masih acak warnanya
sedikit mengarahkan langkah-langkah yang zigzag
mencerahkan buramnya lorong yang yang sering kulewati
harap bulan itu dapat menjenguk'ku di tiap malam'nya
ku coba tajamkan kepeka'an terhadap apa saja yang melintas
mungkin saja ada pelajaran yang kudapat
tetapi selalu saja kandas saat menjelang keranumannya
membuyarkan semua asa yang dengan susah payah ku kumpulkan
meniadakan apa saja yang mulai terbentuk di kedalaman
memporak porandakan susunan tujuan awal yang akan membimbingku berjalan
se'akan dapat menerawang buah akal yang ku punya
aku seperti kembali ke masa silam...
dimana hitam menggerogoti tiap senti pusat fikiran
virus lama menyerang kembali dengan koloni'nya yang makin banyak
dengan persenjataannya yang makin canggih
mencoba mengikis habis ketenangan jiwa ini
bosan sudah aku memaki diri
dengan segala tuntutan-tuntutannya yang bertubi
memaksakan kehendaknya yang jauh di luar kapasitas yang ku punya
menyalahi pijakan langkah ini berkelana
aku hanya ingin mengisi sisa-sisa hidup dengan berkarya...
bersujud pada apa yang memang sudah semestinya
bersungguh mencintai sesuatu yang kusayangi...
melimpahkan segala ke'indahan kepada semua kenangan
membuat sekitar jauh dari tangisan-tangisan yang tak perlu
manjadikan waktu yang jelas dan tertata
membuahkan semangat bagi sekeliling
harapku tak pamrih akan segala
Amiiiiinnn...
29 Mei 2010 jam 23:26
hati tak lagi sama bernyanyi
kata tak lagi seiring puisi
melangkahi hari dengan kesenyapan fikiran
tikaman belati tak cukup tajam membunuh semua rasa
mati saja mungkin tak sudahi penat kusutnya jiwa
aku ingin coba tenangkan fikiran
masih ku cari dia ada dimana...?
masih kuat ku pendam semua rasa...
masih ku terkapar di persimpangan jalan
hanya peta buta yang ku punya
masih ku pelajari kitab gundul ini
sambil mencari arti dari kata-kata hati
tamasya ke awang-awang belum sudah mengubur semua
ku telusuri jalan yang belum tau ujung rupanya bagaimana?
ukiran jaman makin tak jelas
ke'angkuhannya makin menjadi
mengabaikan aku yang terluka mengais sisa-sisa asa yang ada
berharap kemudian hari yang ada hanya ceria
luapan sejuta amarah tertahan sesuatu yang abstrak tampilannya
menggambarkan ke'indahan yang masih acak warnanya
sedikit mengarahkan langkah-langkah yang zigzag
mencerahkan buramnya lorong yang yang sering kulewati
harap bulan itu dapat menjenguk'ku di tiap malam'nya
ku coba tajamkan kepeka'an terhadap apa saja yang melintas
mungkin saja ada pelajaran yang kudapat
tetapi selalu saja kandas saat menjelang keranumannya
membuyarkan semua asa yang dengan susah payah ku kumpulkan
meniadakan apa saja yang mulai terbentuk di kedalaman
memporak porandakan susunan tujuan awal yang akan membimbingku berjalan
se'akan dapat menerawang buah akal yang ku punya
aku seperti kembali ke masa silam...
dimana hitam menggerogoti tiap senti pusat fikiran
virus lama menyerang kembali dengan koloni'nya yang makin banyak
dengan persenjataannya yang makin canggih
mencoba mengikis habis ketenangan jiwa ini
bosan sudah aku memaki diri
dengan segala tuntutan-tuntutannya yang bertubi
memaksakan kehendaknya yang jauh di luar kapasitas yang ku punya
menyalahi pijakan langkah ini berkelana
aku hanya ingin mengisi sisa-sisa hidup dengan berkarya...
bersujud pada apa yang memang sudah semestinya
bersungguh mencintai sesuatu yang kusayangi...
melimpahkan segala ke'indahan kepada semua kenangan
membuat sekitar jauh dari tangisan-tangisan yang tak perlu
manjadikan waktu yang jelas dan tertata
membuahkan semangat bagi sekeliling
harapku tak pamrih akan segala
Amiiiiinnn...
29 Mei 2010 jam 23:26
Pun masih
hanya mentari yang setia menyapaku di tiap pagi'nya...
beku benak ini belum juga mencair
selalu kucoba untuk luluhkan hati ini yang sedang gundah
kurangi sedikit demi sedikit kadar penat yang bersarang
semoga aku tak berfikir sembarang...
berharap pada jiwa yang galau tak membuahkan apa-apa
aku hanya berharap pada ketenangan jiwa
hingga nahkoda diri ini tak lagi terkecoh oleh kompas yang tlah rusak
mendarat pada tempat yang tepat tak hanya singgah
batin ini acap kali meracau'kan yang entah aku sendiri tak mengerti
bak awan hitam yang tepat di atas kepala tetapi tak menjatuhkan air setespun
Begitupun langkah ini yang masih ngalor ngidul
dulu aku pernah berharap...
sampai saat inipun masih harap yang ku punya...
hanya mentari yang setia menyapaku di tiap pagi'nya...
28 Mei 2010 jam 8:57
beku benak ini belum juga mencair
selalu kucoba untuk luluhkan hati ini yang sedang gundah
kurangi sedikit demi sedikit kadar penat yang bersarang
semoga aku tak berfikir sembarang...
berharap pada jiwa yang galau tak membuahkan apa-apa
aku hanya berharap pada ketenangan jiwa
hingga nahkoda diri ini tak lagi terkecoh oleh kompas yang tlah rusak
mendarat pada tempat yang tepat tak hanya singgah
batin ini acap kali meracau'kan yang entah aku sendiri tak mengerti
bak awan hitam yang tepat di atas kepala tetapi tak menjatuhkan air setespun
Begitupun langkah ini yang masih ngalor ngidul
dulu aku pernah berharap...
sampai saat inipun masih harap yang ku punya...
hanya mentari yang setia menyapaku di tiap pagi'nya...
28 Mei 2010 jam 8:57
Semoga
Menanti mati adalah hal yang menegangkan
Berjalan tapi tanpa menatap.. hati-hati lubang di depan
melihat tanpa difikir lagi.. semoga saja benar
berhayal akan hal yang pasti... bisa saja berlaku
Berfikir akan yang indah-indah... tak apalah memang itu wajar
Berharap hal yang lalu kembali...?????!!???!??!!!?!?!
28 Mei 2010 jam 8:15
Berjalan tapi tanpa menatap.. hati-hati lubang di depan
melihat tanpa difikir lagi.. semoga saja benar
berhayal akan hal yang pasti... bisa saja berlaku
Berfikir akan yang indah-indah... tak apalah memang itu wajar
Berharap hal yang lalu kembali...?????!!???!??!!!?!?!
28 Mei 2010 jam 8:15
Lukisan abstrak
hitam adalah masa lalu'ku
merah ku bicara saat terinjak
dalam biru ku berharap hijaumu
jingga'mu yang tak mungkin bisa di halang
berharap putih kan ku dapat lagi
hingga sang kuning berkibar
23 Mei 2010 jam 11:02
merah ku bicara saat terinjak
dalam biru ku berharap hijaumu
jingga'mu yang tak mungkin bisa di halang
berharap putih kan ku dapat lagi
hingga sang kuning berkibar
23 Mei 2010 jam 11:02
Mentah
ketika langkah terpaku...
dinding jaman sudah mulai renta
nyawapun mulai malas bersarang di raga
apakah lagi yang akan kita tunda??
berharap saja tak mungkin dapat mengosongkan penat otak..
kilauan bertebaranpun hanya bisa menyilaukan mata
bisikan-bisikan manis hanya dapat menikungkan ke 45 derajat
lalu cepat kepusat arah lagi...
seperti awan-awan itu..
dengan susah payah angin menggiring..
tapi toh akhirnya berpusat pada dataran yang tinggi
hasrat melakukan kadang tak se'irama dengan tenaga
kepulihan jiwa'lah yang bisa mnyadarkan bahwa kita sudah terlanjur...
berontak dengan kenyataan bukan berarti menantang...
tak akan sempurna jika jalan selalu mulus
semua berpasangan.. semua bertimbal balik..
itulah hukum alam
Instropeksi diri hanyalah sebuah kiasan agar kita merasa bersalah
melakukan sesuatu tanpa kematangan hanya bisa membuahkan luka
dengan keranumanpun masih bisa menghasilkan petaka
kita memang di wajibkan untuk ber'andai2 untuk menerobos jalan di depan
karna masa depan hanya sang penciptalah yang tau..
mulailah berfikir dengan logika
berjiwa se'patriotik apapun se'orang pejuang
pasti akan merasakan sakit saat terluka
apalagi tanpa ransum & tak ada senjata..
bersua dengan lawan untuk kabur saja tak ada tenaga
apalagi melawan.....???
23 Mei 2010 jam 11:00
dinding jaman sudah mulai renta
nyawapun mulai malas bersarang di raga
apakah lagi yang akan kita tunda??
berharap saja tak mungkin dapat mengosongkan penat otak..
kilauan bertebaranpun hanya bisa menyilaukan mata
bisikan-bisikan manis hanya dapat menikungkan ke 45 derajat
lalu cepat kepusat arah lagi...
seperti awan-awan itu..
dengan susah payah angin menggiring..
tapi toh akhirnya berpusat pada dataran yang tinggi
hasrat melakukan kadang tak se'irama dengan tenaga
kepulihan jiwa'lah yang bisa mnyadarkan bahwa kita sudah terlanjur...
berontak dengan kenyataan bukan berarti menantang...
tak akan sempurna jika jalan selalu mulus
semua berpasangan.. semua bertimbal balik..
itulah hukum alam
Instropeksi diri hanyalah sebuah kiasan agar kita merasa bersalah
melakukan sesuatu tanpa kematangan hanya bisa membuahkan luka
dengan keranumanpun masih bisa menghasilkan petaka
kita memang di wajibkan untuk ber'andai2 untuk menerobos jalan di depan
karna masa depan hanya sang penciptalah yang tau..
mulailah berfikir dengan logika
berjiwa se'patriotik apapun se'orang pejuang
pasti akan merasakan sakit saat terluka
apalagi tanpa ransum & tak ada senjata..
bersua dengan lawan untuk kabur saja tak ada tenaga
apalagi melawan.....???
23 Mei 2010 jam 11:00
Biarlah mengalir
Jangan pernah meyalahkan tentang kebodohan kita..
kita terlahir dalam ke ada'an bodoh..
belajarlah pada jalanan
berfikirlah dengan rasional
segala apapun yang kita lakukan pasti ada hikmahnya
Status hanya sebuah bahan cerita yang bahwa anda telah....?!
apa kita akan menyalahkan sang gerhana yang datang
meski mereka menyalahi aturan hal2 penciptaan alam????!?!?!?!
hanya mata yang tak bisa di bohongi saat anda terpesona akan hal yang wajar
hanya lidah yang tak akan pernah mendusta akan rasa yang di kecap'nya
hanya hati yang bisa mencerna setiap apa yang memang sudah seharusnya
benak hanya bisa memecahkan kejelasan yang berlaku
kerjasama benak dan hati'lah yang baiknya di pelihara
agar dapat memunculkan pergerakan2 positive jalan lurus kedepan
tinggal bagaimana mengolahnya saja...
mustahil seseorang mendambakan sesuatu yang buruk
ketakuan akan sesuatu yang buruk adalah wajar..
tetapi menyalahkan hal yang benar2 baik itu menyalahi kodrat
tugas manusia hanya berusaha..
Tuhan'lah yang menentukan
23 Mei 2010 jam 10:55
kita terlahir dalam ke ada'an bodoh..
belajarlah pada jalanan
berfikirlah dengan rasional
segala apapun yang kita lakukan pasti ada hikmahnya
Status hanya sebuah bahan cerita yang bahwa anda telah....?!
apa kita akan menyalahkan sang gerhana yang datang
meski mereka menyalahi aturan hal2 penciptaan alam????!?!?!?!
hanya mata yang tak bisa di bohongi saat anda terpesona akan hal yang wajar
hanya lidah yang tak akan pernah mendusta akan rasa yang di kecap'nya
hanya hati yang bisa mencerna setiap apa yang memang sudah seharusnya
benak hanya bisa memecahkan kejelasan yang berlaku
kerjasama benak dan hati'lah yang baiknya di pelihara
agar dapat memunculkan pergerakan2 positive jalan lurus kedepan
tinggal bagaimana mengolahnya saja...
mustahil seseorang mendambakan sesuatu yang buruk
ketakuan akan sesuatu yang buruk adalah wajar..
tetapi menyalahkan hal yang benar2 baik itu menyalahi kodrat
tugas manusia hanya berusaha..
Tuhan'lah yang menentukan
23 Mei 2010 jam 10:55
judulnya apa gak tau
apakah ada yang salah??
mungkin memang ada yang salah??
tapi gak tau juga deeh...
coba berlagak cuek..
tapi sudah dihadapan
mata itu masih memandangi terus...
tapi dia juga tau mana yang baik dan yang buruk
biar dia yang menentukan
onak2 itu lagi yang terus terinjak
menyusup hingga membengkak
menyamar pada ke indahan
menguakan kebodohan-kebodohan
meniadakan yang tlah ada...
23 Mei 2010 jam 10:52
mungkin memang ada yang salah??
tapi gak tau juga deeh...
coba berlagak cuek..
tapi sudah dihadapan
mata itu masih memandangi terus...
tapi dia juga tau mana yang baik dan yang buruk
biar dia yang menentukan
onak2 itu lagi yang terus terinjak
menyusup hingga membengkak
menyamar pada ke indahan
menguakan kebodohan-kebodohan
meniadakan yang tlah ada...
23 Mei 2010 jam 10:52
Gimana???
aku tak harap iba
aku tak akan memaksa...
jika memang bukan Arahnya..
matahari tetap bersinar
meski mendung menghalangi
memang sudah jalannya...
kaki melangkah
tangan menggapai
mata menatap
lidah penjilat...
Matahari tetap bersinar
meski mendung menghalangi
memang sudah jalannya...
Opini'mu bumerang'mu
penjarakan nurani individu
racun tikus di otakmu
sampah bersarang dimulutmu
Pembodohan diri tak disadari
menantang hukum alam raya
Konsistensimu palsu
hanya se'orang pengecut
hanya se'orang pecundang
menyalahi bulan pada gerhana
mulailah berkaca...
cobalah bersolek...
tanpa hilang natural
tanpa operasi plastik
18 Mei 2010 jam 17:35
aku tak akan memaksa...
jika memang bukan Arahnya..
matahari tetap bersinar
meski mendung menghalangi
memang sudah jalannya...
kaki melangkah
tangan menggapai
mata menatap
lidah penjilat...
Matahari tetap bersinar
meski mendung menghalangi
memang sudah jalannya...
Opini'mu bumerang'mu
penjarakan nurani individu
racun tikus di otakmu
sampah bersarang dimulutmu
Pembodohan diri tak disadari
menantang hukum alam raya
Konsistensimu palsu
hanya se'orang pengecut
hanya se'orang pecundang
menyalahi bulan pada gerhana
mulailah berkaca...
cobalah bersolek...
tanpa hilang natural
tanpa operasi plastik
18 Mei 2010 jam 17:35
Langkah Lama
Aku yang Pernah mencumbuimu beberapa tahun yang lalu...
masih ternyata kau simpan jejak-jejak'ku
mengukir silam yang mustahil akan ber'ulang
tetap saja kau terlihat tenang saat nafas ter'engah2
ku coba cari kehangatan di tiap lekuk'mu
kau yang selalu menawarkan ke'indahan dalam ketergopohan
makin lama makin elok dan tak henti ku berdecak
hakikat diammu membuahkan banyak tanya
sikap dinginmu tak ada bedanya dengan seiringnya bekunya darah
kau paksa aku menikmati sekujur tubuhmu
meski tak bisa ku nikmati selalu tiap detilnya
tetapi tetap kau berikan aku klimax yang tak terkirakan harganya
memuntahkan kepenatan jiwa
merasakan rasa yang tak bisa ter'elak'an
walaupun kau tlah banyak terjamah
namun rasa tak kan pernah berbeda
aku kan selalu merindukanmu
tuk selalu mengingat pelajaran2 apa yang kudapat darimu
Harapku bisa kembali dapat menciumi kabut-kabut tipismu
Lawu 12-mei-2010
18 Mei 2010 jam 17:24
masih ternyata kau simpan jejak-jejak'ku
mengukir silam yang mustahil akan ber'ulang
tetap saja kau terlihat tenang saat nafas ter'engah2
ku coba cari kehangatan di tiap lekuk'mu
kau yang selalu menawarkan ke'indahan dalam ketergopohan
makin lama makin elok dan tak henti ku berdecak
hakikat diammu membuahkan banyak tanya
sikap dinginmu tak ada bedanya dengan seiringnya bekunya darah
kau paksa aku menikmati sekujur tubuhmu
meski tak bisa ku nikmati selalu tiap detilnya
tetapi tetap kau berikan aku klimax yang tak terkirakan harganya
memuntahkan kepenatan jiwa
merasakan rasa yang tak bisa ter'elak'an
walaupun kau tlah banyak terjamah
namun rasa tak kan pernah berbeda
aku kan selalu merindukanmu
tuk selalu mengingat pelajaran2 apa yang kudapat darimu
Harapku bisa kembali dapat menciumi kabut-kabut tipismu
Lawu 12-mei-2010
18 Mei 2010 jam 17:24
Tanpa judul #2
bergegaslah membungkus dan membuang semua
tak ada lagi yang harus dibicarakan...
nafas sajaku pun tlah ter'engah mengungkapkan
tulisan tangan ini makin tak jelas terbaca
aku berjalan tanpa menoleh...
aku bicara tanpa lidah ber'urat..
kurang apa yang kau dapat?
sedangkan ke'inginan baru saja terbayar lunas
tak ada makna dan arti dari kata2'mu yang terbahak
jangan harap hal mustahil bakal tertulis...
22 April 2010 jam 4:34
tak ada lagi yang harus dibicarakan...
nafas sajaku pun tlah ter'engah mengungkapkan
tulisan tangan ini makin tak jelas terbaca
aku berjalan tanpa menoleh...
aku bicara tanpa lidah ber'urat..
kurang apa yang kau dapat?
sedangkan ke'inginan baru saja terbayar lunas
tak ada makna dan arti dari kata2'mu yang terbahak
jangan harap hal mustahil bakal tertulis...
22 April 2010 jam 4:34
Tanpa judul #1
lagi...
kesuraman disela gelap...
masih seputar masalah kemarin..
awalnya hanya pergelutan kecil di benak
yang hanya bisa membuat masuk angin biasa
mengganggu pengelihatan sebatas tangan menggapai..
tapi hati masih bisa menetralisir racun yang beredar
retaknyapun masih bisa kutambal...
huuufft... begitu beratnya...
aku bicara dari hati...
mungkin memang harus begini???
hingga saat ini masih merasuk
bahkan menjalar ke rongga2...
bangsat memang kalo difikir-fikir...
dan tak pernah habis kalau di fikir...
rasanya pahit bagaikan tunggir...
tinggal sekarang bagaimana menyikapinya..?
racun sudah menyebar hingga ke pembuluh..
22 April 2010 jam 4:28
kesuraman disela gelap...
masih seputar masalah kemarin..
awalnya hanya pergelutan kecil di benak
yang hanya bisa membuat masuk angin biasa
mengganggu pengelihatan sebatas tangan menggapai..
tapi hati masih bisa menetralisir racun yang beredar
retaknyapun masih bisa kutambal...
huuufft... begitu beratnya...
aku bicara dari hati...
mungkin memang harus begini???
hingga saat ini masih merasuk
bahkan menjalar ke rongga2...
bangsat memang kalo difikir-fikir...
dan tak pernah habis kalau di fikir...
rasanya pahit bagaikan tunggir...
tinggal sekarang bagaimana menyikapinya..?
racun sudah menyebar hingga ke pembuluh..
22 April 2010 jam 4:28
Aku hanya bisa tertunduk
bawa saja semua yang kau mau..
kurang lebihnya pasti bisa dinilai..
panas benak inipun kian mendingin
kalau saja buku itu bisa kuhapus..
tak mungkin bisa ber'ulang-ulang kali mengiang ditelinga
jejak-jejak itu yang membuatku
makin tersungkur bila kutengok kebelakang
otak'ku berfikir layaknya rambatan cahaya di gelap hari
kulaungkan curahan-curahan hingga tak tersisa..
hingga kepadatan'nya makin berkurang...
makin hari koreng itu makin menguak..
tak adakan perban yang bisa menutupi??
yang namanya tangga pasti digunakan untuk naik atau turun...
silahkan... tinggal pilih yang mana??
jadi coba tanamkan kebesaran hati yang iklash..
tak ada guna menguliti sesuatu yang masih terluka...
kemenangan bukan hasil dari suatu keberhasilan..
hanya butuh solusi dan terapi
mungkin dalam waktu yang sangat panjang..
tak tertentu masa.. tapi pasti mentok di ajal....
07 April 2010 jam 7:15
kurang lebihnya pasti bisa dinilai..
panas benak inipun kian mendingin
kalau saja buku itu bisa kuhapus..
tak mungkin bisa ber'ulang-ulang kali mengiang ditelinga
jejak-jejak itu yang membuatku
makin tersungkur bila kutengok kebelakang
otak'ku berfikir layaknya rambatan cahaya di gelap hari
kulaungkan curahan-curahan hingga tak tersisa..
hingga kepadatan'nya makin berkurang...
makin hari koreng itu makin menguak..
tak adakan perban yang bisa menutupi??
yang namanya tangga pasti digunakan untuk naik atau turun...
silahkan... tinggal pilih yang mana??
jadi coba tanamkan kebesaran hati yang iklash..
tak ada guna menguliti sesuatu yang masih terluka...
kemenangan bukan hasil dari suatu keberhasilan..
hanya butuh solusi dan terapi
mungkin dalam waktu yang sangat panjang..
tak tertentu masa.. tapi pasti mentok di ajal....
07 April 2010 jam 7:15
DIANTARA BELUKAR-BELUKAR KEINDAHAN
Aku yang merangkak dikeranuman jaman
menindak lanjuti perjalanan yang di ujungnya entah ada apa
bikin ku duduk terdiam.. melongo...
harus apalagi akupun tak tau...??
hanya beberapa sentakan yang telah
membuatku bergerak maju dari etape awal
dan sang waktu yang dengan sombongnya ia melangkah
bahkan enggan menengok setiap yang telah ditinggalkan
bagai langit yang sedang jingga berlalu begitu saja
sedangkan aku belum kenyang mengaggumi lembayung yang di depan mata
sekarang aku harus bagaimana...???
satu titik cerah saja belum bisa membungkus
bulatan hitam yang lama bersarang
tidak hanya aku...
semua rasapun pasti
akan kubawa kemana semua asa ini..??
sedangkan hanya sebuah gerobak reyot
yang tlah sarat akan penatnya jejalan
belum lagi yang bercecer tertinggal
memanggil sampai memekak'an telinga
jejak langkah belum saja terhapus
rekaman tatapan masih nyata tersimpan
luka masih merah
07 April 2010 jam 6:33
menindak lanjuti perjalanan yang di ujungnya entah ada apa
bikin ku duduk terdiam.. melongo...
harus apalagi akupun tak tau...??
hanya beberapa sentakan yang telah
membuatku bergerak maju dari etape awal
dan sang waktu yang dengan sombongnya ia melangkah
bahkan enggan menengok setiap yang telah ditinggalkan
bagai langit yang sedang jingga berlalu begitu saja
sedangkan aku belum kenyang mengaggumi lembayung yang di depan mata
sekarang aku harus bagaimana...???
satu titik cerah saja belum bisa membungkus
bulatan hitam yang lama bersarang
tidak hanya aku...
semua rasapun pasti
akan kubawa kemana semua asa ini..??
sedangkan hanya sebuah gerobak reyot
yang tlah sarat akan penatnya jejalan
belum lagi yang bercecer tertinggal
memanggil sampai memekak'an telinga
jejak langkah belum saja terhapus
rekaman tatapan masih nyata tersimpan
luka masih merah
07 April 2010 jam 6:33
kenapa???
Ketika aku bernafas
ada saja sekumpulan debu yang membuat sesak paru-paru
ketika aku menatap
ada saja pandangan yang hilang terbutakan
ketika aku mendengar
ada saja gelitik-gelitik manis menjanjikan
ketika aku meraba
ada saja kasab-kasab yang tak harusnya ada
ketika aku mencium
ada saja busuk menusuk sampai ke benak
ketika aku mengecap
ada saja pahit yang membuat pusing kepala
ketika aku melangkah
ada saja lubang hingga aku terperosok
Ketika aku terdiam
ada saja yang mengusik segala ketenangan
Ketika aku mati
akan kah ada yang berkenan membumbui dengan ke'ikhlasan
07 April 2010 jam 6:27
ada saja sekumpulan debu yang membuat sesak paru-paru
ketika aku menatap
ada saja pandangan yang hilang terbutakan
ketika aku mendengar
ada saja gelitik-gelitik manis menjanjikan
ketika aku meraba
ada saja kasab-kasab yang tak harusnya ada
ketika aku mencium
ada saja busuk menusuk sampai ke benak
ketika aku mengecap
ada saja pahit yang membuat pusing kepala
ketika aku melangkah
ada saja lubang hingga aku terperosok
Ketika aku terdiam
ada saja yang mengusik segala ketenangan
Ketika aku mati
akan kah ada yang berkenan membumbui dengan ke'ikhlasan
07 April 2010 jam 6:27
Until I no longer live in this nature
That smile that makes me choke when
swallow hard when looking figures,
facial beauty not promise if there's no smile delicacies ....
to this day I still often stumble mind that no other more ...
over and over again ... and until ripe in the minds of this ..
maybe I too hope ...
6 April 2010
swallow hard when looking figures,
facial beauty not promise if there's no smile delicacies ....
to this day I still often stumble mind that no other more ...
over and over again ... and until ripe in the minds of this ..
maybe I too hope ...
6 April 2010
Langganan:
Postingan (Atom)