Pagi yang beku
Gerimis pagi di tanah yang penuh daki
belum cukup ku tenggelamkan
belum pula tenang dalam mimpi senang
aku dipaksa terjaga
dengan menusuk tulang
menyusup di tiap pori-pori
tak ada selimut
apalagi koran untuk alas ini
hanya lapisan daging yang dibungkus
anyaman benang bercorak
aku kedinginan dalam kebekuan pagi
menguliti nyenyak'ku yang belum selesai kutelusuri
aku menggigil dipagi ini
di dera semilir yang kencangnya melebihi suara
mengundang simponi yang ricuh
yang makin bergejolak dalam lambung ini
tak ada hal yang bisa ku rasakan
untuk mengganjal dinding-dindingnya agar tak luka
tapi ya beginilah pagi ini..
tanpa teman.. tanpa perasa'an..
tanpa kisaran.. tanpa pemandangan..
aku harus menghindar secepatnya
berpindah ke lapangan rumput hijau yang baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar