Mentari yang kembali pulang
mengusung semua yang ada tadi siang
hanya sedikit memory ditinggalkan
tentang perjalanan
juga perjuangan
memang selalu begitu
dalam keseharian
untuk kita yang masih bertahan
mencoba terus melawan
melakukan kebebasan expresi
hingga deras keringat ini mengucur
hasil perasan peluh otak
yang makin hari basahnya dipaksakan
tanpa harus halalkan segala cara
aku ini manusia
bukan monster yang sanggup melahap semua harta
yang berfokus pada segala kenikmatan
ataupun keriangan diatas kebohongan
tanpa keterbatasan ketakutan
tanpa mundur yang menakutkan
aku yang masih terus meladeni angan
mengejar kendaraan
mencoba hilangkan kebusukan
matahari yang belum juga masuk ke rumahnya
masih mengintip langkah ini
dikejar mimpi-mimpi
seperti arus sungai ini
aku kembali berserah
hendak kemana aku dibawa
aku turuti saja apa mau'nya
tanpa melanggar
tetap tatapan lurus kedepan
-kali manggarai-
menjelang maghrib
oleh Mencari Ketenangan Jiwa pada 1 Juni 2011 pukul 18:42 ·
mengusung semua yang ada tadi siang
hanya sedikit memory ditinggalkan
tentang perjalanan
juga perjuangan
memang selalu begitu
dalam keseharian
untuk kita yang masih bertahan
mencoba terus melawan
melakukan kebebasan expresi
hingga deras keringat ini mengucur
hasil perasan peluh otak
yang makin hari basahnya dipaksakan
tanpa harus halalkan segala cara
aku ini manusia
bukan monster yang sanggup melahap semua harta
yang berfokus pada segala kenikmatan
ataupun keriangan diatas kebohongan
tanpa keterbatasan ketakutan
tanpa mundur yang menakutkan
aku yang masih terus meladeni angan
mengejar kendaraan
mencoba hilangkan kebusukan
matahari yang belum juga masuk ke rumahnya
masih mengintip langkah ini
dikejar mimpi-mimpi
seperti arus sungai ini
aku kembali berserah
hendak kemana aku dibawa
aku turuti saja apa mau'nya
tanpa melanggar
tetap tatapan lurus kedepan
-kali manggarai-
menjelang maghrib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar